Serasi dan Harmoni

Serasi dan Harmoni
Mari Berzakat

Oleh Ustadz Sujarwo

Hajinews – Dalam keseharian, ada istilah harmoni untuk menunjukkan keadaan saling menyempurnakan dan melengkapi. Ada lagi istilah serasi, yang menunjukkan sesuatu yang cocok, pas, selaras dan sesuai, sehingga enak dan nyaman di rasa, logika, dan mata.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Al Quran mewakili keduanya ketika membuat pasangan kata. Antara kata yang mengantar, dengan yang diantar. Antara kata yang mendahului, dengan yang didahului. Seperti kata aatuu untuk zakat.

Perintah zakat selalu menggunakan kata aatuu (آتوا). Kata yang dari akarnya, dapat dibentuk beragam kata, dengan bermacam makna.

Pertama, bermakna “istiqomah”. Yakni, jujur dan konsekuen. Makna tersebut, selaras dengan Zakat yang mesti dikeluarkan dengan cara jujur dan konsekuen. Jauh dari sikap curang. Baik dalam perhitungan dan pemilihan, maupun dalam pembagian.

Kedua, bermakna “cepat atau segera”. Makna ini sesuai dengan Zakat yang harus dikeluarkan segera, ketika waktu dan jumlahnya telah terpenuhi. Tidak boleh ditunda. Apalagi, sampai terlewat.

Ketiga, mempermudah jalan keluarnya dan sempurna. Zakat dikeluarkan dengan cara yang paling mudah dalam penyalurannya, dan sempurna dari sisi ketepatan, pemerataan, fungsi, dan pendayagunaannya. Berkaitan dengan itu, dalam zakat, ada instrumen mediator antara muzakki dan mustahik, yakni lembaga zakat.

Keempat, keagungan dan kebijaksanaan. Orang yang mengeluarkan zakat [muzakki] adalah orang yang memiliki dan menjadi pribadi yang agung dan bijaksana. Ia mengerti, dalam zakat ada kesempatan mensucikan dan mengembangkan jiwa maupun harta. Dalam zakat ada jaminan keamanan dan ketenangan. Dalam zakat, ada pertumbuhan kasih sayang dan menyemai harapan serta kebahagiaan, bagi sesama.

Salam teduh,

Pos terkait

Tinggalkan Balasan