“Pesan-pesan tablignya menyebar Islam yang meneguhkan, mendamaikan, dan mempersatukan,” kata Haedar Nashir dilansir dari website PP Muhammadiyah.
Haedar menilai ulama kelahiran Madinah, 3 Februari 1976 ini sebagai sosok yang tak pernah mengeluarkan statement atau ungkapan-ungkapan yang bersifat kontroversial.
“Keulamaannya bukan hanya pada ilmunya, tetapi lisan dan tindakannya dapat menjadi suri teladan umat. Beliau telah banyak berperan dalam melahirkan generasi penghafal Al-Quran,” tutur Haedar Nashir.
Sumber : harianhaluan