25 Relawan Sinovac Terpapar Corona, Ini Penjelasan Ahli

banner 400x400

Hajinews.id – Tim Uji Klinis Vaksin Sinovac mengumumkan bahwa 25 orang relawan uji klinis vaksin Sinovac yang telah menjalani dua kali penyuntikan vaksin terkonfirmasi positif COVID-19 . Semua relawan yang terpapar Covid-19 tanpa gejala atau terpapar Covid level 1. Tidak ada satupun dari relawan yang menjalani gejala berat atau hingga dirawat.

“Ya itulah gunanya penelitian (mengetahui) ada berapa yang sakit supaya kita bisa tahu berapa efikasi darim vaksin tersebut. Kan kita meneliti supaya tahu, manjur tidak vaksinnya,” kata Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad Kusnandi Rusmil dilansir cnn pada senin (18/1/2021).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Lebih lanjut dia menuturkan, angka efikasi vaksin sinovac sebesar 65% juga didapatkan dari terpaparnyaa 25 orang relawan uji klinis. Kendati begitu, karena proses suntikan sudah mencapai 3 bulan, BPOM bisa mengeluarkan emergency use autorization (EUA). “Uji Klinis masih tiga bulan lagi, saya berharap nanti angka efikasinya tidak jauh beda,” tutur Kusnandi.

Menanggapi kabar tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan pembelaan. Sebagai bagian relawan uji klinis vaksin Sinovac, Ridwan Kamil menegaskan bahwa kabar tersebut jangan disimpulkan sebagai kegagalan uji klinis vaksin Sinovac. Kang Emil berkilah bahwa kasus tersebut harus diteliti lebih dalam, terutama kapan relawan bersangkutan terpapar COVID-19. Pasalnya, kata dia, antibodi baru terbentuk tiga bulan setelah penyuntikan kedua.

“Harus diliat dulu jadwal kena COVID-nya karena tim dokter menyatakan ke saya dan Pak Pangdam, antibodi muncul tiga bulan setelah suntikan kedua,” kata kang Emil dilansir sindonnewa.com pada senin (18/1).

“Dari September ke Desember itu terjadi proses antibodi. Mungkin saja kenanya sebelum H-30. Karena antibodinya belum maksimal, maka dia kena,” tambah kang Emil.

Jika dibandingkan dengan uji klinis Brasil, jumlah relawan yang terjangkit Covid-19 di Indonesia masih tergolong sedikit. Uji klinis di Brasil melibatkan hampir 13.000 relawan, yang 12.500 di antaranya adalah dokter. Di Indonesia, uji klinis vaksin Sinovac hanya melibatkan sekitar 1600 orang.

Dilansir suara.com, Studi terhadap 9200 relawan dalam uji klinis vaksin Sinovac fase tiga di Brasil menunjukkan bahwa ada 297 orang terkena Covid-19 dengan gejala sangat ringan hingga gejala ringan. Dari jumlah relawan yang terkena Covid-19 ini, maka Institut Butantan di Brasil menetapkan bahwa vaksin Sinovac mampu mencegah Covid-19 dengan gejala sangat ringan dengan nilai efikasi 50,4 persen, 78 persen untuk mencegah gejala ringan, dan 100 persen efektif mencegah gejala berat. (Sitha).

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *