Jokowi Sebut Tak Minat 3 Periode, Rocky Gerung: Ke Publik Gitu, tapi Batin

Pengamat Politik Rocky Gerung (foto: ist)

Hajinews — Ramainya wacana soal perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, akhirnya dijawab langsung oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak mempunyai niatan maupun minat menjadi presiden selama tiga periode, (15/3/2021). Ungkapan tersebut direspon oleh Pengamat Politik Rocky Gerung.

Pernyataan itu dipandang hanyalah ucapan yang bukan sebenarnya dan tetap punya makna lain. Rocky Gerung mencermati bahwa apa yang Jokowi nyatakan tersebut tidak akan sama dengan karakter kekuasaan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Kan tidak mungkin kekuasaan itu berupaya untuk membatasi dirinya sendiri tuh,” ungkap Rocky Gerung pada Youtube Rocky Gerung Official, dilansir Galamedia, Selasa (16/3/2021).

Pria 62 tahun tersebut kemudian menganggap bahwa ucapan Jokowi yang menyebutkan tidak ada niat dan minat jadi presiden tiga periode hanyalah diperuntukan bagi publik saja.

“Memang Presiden berkali-kali mengatakan ‘saya seperti ditampar’ segala macam, tapi itu ucapan di publik,” ujar Rocky Gerung.

Rocky Gerung meyakini bahwa keinginan sebenarnya dari rezim Jokowi, terutama para oligarki, ingin kekuasaan lebih lama. “Tapi batin kekuasaan selalu menginginkan hal yang sebaliknya. Tentu sebagai pencitraan Presiden nggak mungkin bilang yang sebenarnya,” tuturnya.

Kemudian, Rocky Gerung melihat saat ini beberapa pihak tertentu ingin tetap bersama Jokowi selama masa pemerintahannya berlangsung.

Dalam penyampaiannya, dia menyebutkan bahwa kasus kudeta Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang bisa menjadi pelajaran soal kondisi rezim Jokowi.

“Pelajaran dari kudeta di Sibolangit, akhirnya menunjukkan bahwa istana itu sebetulnya hanya bisa bongkar pasang kekuasaan, dia (pemerintah Jokowi) nggak punya arah,” kata Rocky Gerung.

Selain itu, Rocky Gerung menilai saat ini kondisi sistem pemerintahan sudah tidak mempunyai wibawa dan fungsi sesungguhnya.

“Jadi kita nggak lihat satu sistem yang ada institusinya, kekuasaan istana itu betul-betul mengalami deinstitusionalisasi karena ambisi ada di mana-mana,” ucapnya.

Semua hal tersebut membuktikan bahwa saat ini kondisi negara memang sedang tidak stabil, sehingga melakukan berbagai cara, tambah Rocky Gerung.(dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *