Diprotes Lagi, BEM se-IPB Nyatakan Sikap Tolak Impor Beras 2021

(Foto ist)

Hajinews — BEM se-IPB menerbitkan penyataan sikap “Batalkan Impor Beras” dalam menanggapi rencana pemerintah yang akan melakukan rencana impor beras dalam rangka menjaga stabilisasi kondisi pangan dalam negeri.

Pernyataan sikap yang dirilis pada akun Instagram BEM KM IPB pada minggu (21/3/2021) tersebut menyampaikan beberapa alasan mengapa kebijakan impor beras harus dibatalkan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Presiden Mahasiswa IPB, Langit Biru memberikan penjelasan bahwa kebijakan impor beras yang diambil pemerintah saat ini tidak memiliki alasan yang jelas, terlebih ketika indonesia akan memasuki masa panen raya serta prediksi data dari Badan Pusat Statistika (BPS) yang menunjukkan bahwa produksi beras Indonesia sedang meningkat.

Selain itu, Ketua BEM Faperta IPB M. Fauzan Ramdani menyayangkan kebijakan impor pemerintah karena menurutnya kebijakan tersebut akan berakibat pada kondisi ekonomi para petani kecil.

“Ditengah panen raya, pemerintah justru memutuskan untuk impor sebesar satu juta ton, padahal menurut data BPS produksi beras pada tahun ini akan mengalami peningkatan sehingga para ahli pun menyayangkan kebijakan ini yang nanti akibatnya akan berdampak pada perekonomian utamanya para petani kecil. Lantas apakah kebijakan ini hanya sebatas kebutuhan, atau dalih keterpaksaan?”. Dilansir Metropolitan, Selasa (23/3).

Naskah kajian

Dalam naskah kajian yang dirilis oleh BEM IPB, keputusan impor beras yang didapatkan dari Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) merupakan langkah yang tidak tepat karena dapat berdampak pada harga pasar. Tertulis dalam kajian tersebut bahwa harga gabah dikabarkan anjlok karena wacana keputusan impor ini.

Selain wacana impor yang berdampak pada harga gabah di pasaran, Badan Pusat Statistika (BPS) memproyeksikan panen Januari-April 2021 mencapai 14,54 juta ton dari sebelumnya yang hanya 11,46 juta ton saja. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa panen raya periode tersebut mengalami kenaikan sebesar 3,08 juta ton atau 26,84%.

Lantas menjadi keheranan tersendiri mengapa pemerintah memutuskan kebijakan impor dikala para petani sedang mengalami/memasuki masa panen raya.

Keluarga Mahasiswa IPB (KM IPB) setidaknya memberikan tiga tuntutan pada pemerintah mengenai wacana impor beras, yang diantaranya : Batalkan Keputusan Impor Beras, Transparansi Rencana Alokasi Impor Beras dan Peningkatan Kualitas Produksi Pertanian yang Berkelanjutan.

Selengkapnya, naskah kajian dapat diakses pada tautan ipb.link/kajianjagrikom.(dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *