Hajinews — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menulis cuitan yang menohok melalui media sosialnya. Cholil tak menampik keberadaan kelompok radikal atau ekstrimis. Namun begitu, Cholil mengingatkan bahwa tidak semua yang berbeda harus dicap radikal.
Isu Radikal Jadi Alasan PT Pelni Batalkan Kajian Ramadan, Padahal Pendakwahnya Ketua MUI
Hal ini disampaikan Cholil melalui akun Twitter @cholilnafis, Selasa (13/4/2021).
“Radikalisme ekstrimis itu ada dan fakta tapi tak setiap yg berbeda itu radikal,” tulisnya sebagaimana dilansir Gelora.co, Rabu (14/4)
Seperti diketahui, nama Cholil Nafis belakangan ini ramai diperbincangkan. Pasalnya, Cholil dijadwalkan menjadi satu di antara pendakwah yang bakal mengisi pengajian Ramadan oleh PT Pelni.
Namun, acara tersebut dibatalkan karena belum mendapat izin. Tak hanya itu, Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budhyarto menyinggung soal radikal.
Pria yang biasa disapa Kang Dede itu bahkan mengungkap bahwa pejabat PT Pelni yang hendak menggelar pengajian itu telah dicopot.(dbs)
Radikalisme ekstrimis itu ada dan fakta tapi tak setiap yg berbeda itu radikal. pic.twitter.com/HmaV4MkBrz
— cholil nafis (@cholilnafis) April 13, 2021
1 Komentar