Hajinews – Jakarta – Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah untuk terus menyosialisasikan disiplin protokol kesehatan.
Tak sampai di situ, Jokowi juga menginstruksikan Gubernur hingga Wali Kota melarang warganya mudik.
“Saya minta kepada Gubernur, Bupati, Walikota untuk terus mengingatkan masyarakat untuk berdisiplin menjalankan protokol kesehatan dan juga bersinergi dengan Pemerintah Pusat dengan melarang mudik warganya pada Lebaran tahun ini,” kata Jokowi dilansir melalui YouTube Sekretariat Presiden, Minggu 2 Mei 2021.
Jokowi kembali menekankan untuk masyarakat menaati protokol kesehatan.
“Taatilah protokol kesehatan, jangan lengah, jangan menganggap remeh dan tetap waspada. Bersama-sama Insyaallah kita mampu mengatasi ujian dan cobaan yang berat ini,” tandasnya.
Lebih lanjut Jokowi mengingatkan bahwa protokol kesehatan harus diikuti oleh semua pihak.
“Iya, kita semua baik yang sudah divaksin maupun yang belum divaksin. Baik yang berada di zona merah, zona oranye, zona kuning, dan zona hijau, harus tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” imbuh Jokowi.
Sementara itu, Menteri Keungan, Sri Mulyani meminta masyarakat melakukan kegiatan belanja menjelang Lebaran seperti pembelian baju baru. Hal ini bertujuan agar kegiatan ekonomi tetap berjalan.
“Ada bagusnya juga Lebaran tetap pakai baju baru, beli baju baru supaya walaupun Zoom nanti pakai baju baru sehingga muncul aktivitas di masyarakat bisa terjadi,” ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Kamis, 22 April 2021 lalu.
Menanggapi dua pernyataan ini, salah satu tokoh Papua, Christ Wamea membuat sebuah cuitan melalui Twitternya @PutraWadapi.
Ia mengungkap bahwa aneh rasanya yang melarang mudik Jokowi dan yang meminta masyarakat belanja adalah Sri Mulyani tapi yang disalahkan tetap Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta.
“Aneh…! Yang Larang Mudik Jokowi, Yang Suruh masyarakat Belanja Lebaran Sri Mulyani, tapi yang disalahkan tetap pak Anies,” tulisnya. (dbs).
