Hadits Rasulullah SAW:”Janganlah Kalian Berharap Mati karena Merasa Hidup Sengsara”

Hadits Rasulullah SAW:"Janganlah Kalian Berharap Mati karena Merasa Hidup Sengsara"
Hadits Rasulullah SAW:"Janganlah Kalian Berharap Mati karena Merasa Hidup Sengsara". Foto/ilustrasi

Hajinews.id – Pernahkah Anda berdoa agar hidup Anda segera berakhir lantaran masalah yang tak kunjung usai? Lantas, seperti apa sih hukum doa minta cepat mati dalam ajaran agama Islam? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Kehidupan memang menawarkan segala kemungkinan, entah baik maupun buruk. Hari ini kita bernasib baik, besok lusa tak ada jaminan bahwa peristiwa buruk tak akan menghampiri. Faktanya, kebahagiaan dan kesedihan akan selalu berjalan beriringan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Ketika masalah datang menghampiri, tak jarang seseorang berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Ia pun berdoa agar Tuhan segera saja mencabut nyawanya. Apakah boleh kita melakukan hal yang demikian?

Hukum Memanjatkan Doa Minta Cepat Mati

Mengutip dari Islam.nu.or.id, Ustadz Amien Nurhakim menjelaskan ada larangan meminta segeranya datang kematian.

Dalam kitab hadits Sunan An-Nasâi tercantum sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas RA:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَلَا لَا يَتَمَنَّى أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda, ‘Janganlah salah seorang di antara kalian mengharapkan mati sebab kesengsaraan yang menimpanya.” (HR An-Nasâ`i)

Hadits di atas menunjukkan suatu larangan akan meminta kematian karena kesengsaraan yang menimpanya, seakan-akan menunjukkan kejenuhannya dalam menerima takdir Allah SWT.

Padahal jika ia mampu menghadapinya, maka Allah akan mengganjarnya dengan pahala.

Bagaimana Jika Pelaku Maksiat Mengharapkan Kematian?

Ketika seseorang melakukan kemaksiatan dan dosa, hingga putus harapan dari ampunan Allah SWT dan terbersit dalam benaknya bahwa kematian adalah satu-satunya jalan keluar agar tidak berbuat dosa lagi bukanlah suatu hal yang baik.

Nabi SAW bersabda:

لَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمُ الْمَوْتَ، إِمَّا مُحْسِنًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَزْدَادَ خَيْرًا، وَإِمَّا مُسِيئًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعْتِبَ

Artinya: “Janganlah salah seorang dari kalian berharap untuk mati, ada kalanya ia seorang yang baik, barang kali kebaikannya akan bertambah, dan ada kalanya dia adalah orang yang berbuat keburukan, barang kali ia akan bertobat dari kesalahannya.” (HR An-Nasâ`i)

Syekh Abul Hasan As-Sindi menjelaskan hadits di atas dalam Hâsyiyah-nya:

 اما يكون محسنا فليس له أن يتمنى فإنه لعله يزداد خيرا بالحياة وأما مسيئا فكذلك ليس له أن يتمنى فإنه لعله أن يستعتب أي يرجع عن الإساءة ويطلب رضا الله تعالى بالتوبة

Artinya, “Ada kalanya dia adalah seorang yang berbuat baik, maka tidak berhak baginya berharap untuk mati, barang kali kebaikannya akan bertambah jika ia hidup, dan ada kalanya dia orang yang berbuat keburukan. Begitu pula tidak berhak baginya berharap untuk mati, barang kali ia tobat atau berhenti dari perbuatan buruk itu dan meminta keridhaan Allah SWT dengan bertobat.” (Lihat Syekh Abul Hasan As-Sindi, Hâsyiyatus Sindi ‘alân Nasâ`i, [Maktabah al-Mathbû’ah al-Islâmiyyah], juz IV, hal 2)

Berharap mati memang tidak boleh, apalagi disebabkan oleh kesengsaraan yang menimpa kita, karena kita tidak tahu apakah kematian ketika itu adalah hal baik atau buruk untuk kita.

Doa Meminta Kebaikan yang Diajarkan Rasulullah

Maka dari itu, alih-alih meminta disegerakan kematian, Nabi justru menganjurkan agar kita senantiasa berdoa meminta kebaikan dari Allah SWT.

Lagipula, faktor lamanya kita hidup, umur panjang atau umur pendek bukanlah hal yang utama. Namun yang jauh lebih penting dari itu adalah aspek manfaatnya. Ada orang yang umurnya relatif pendek, namun manfaatnya tetap dirasakan sampai berates-ratus tahun setelah kematiannya, misalnya para ulama yang menulis berbagai kitab.

Adapun sebuah doa yang diajarkan Rasulullah sallalahu ‘alaihi wasallam yang dapat kita panjatkan sebagai berikut:

 اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي

Artinya: “Ya Allah, hidupkanlah aku selama kehidupan itu baik bagiku, dan wafatkanlah aku selama wafat itu baik bagiku.” (HR An-Nasâ`i)

Nah, doa di atas hendaknya sering-sering dibaca, terutama setiap selepas sholat fardhu. Pasalnya, momen tersebut merupakan salah satu waktu utama diijabahnya doa seorang hamba.

Dari penjelasan di atas, jelas sudah bahwa mengucapkandoa minta cepat mati adalah perbuatan yang dilarang agama. Hendaknya kita selalu bersabar atas ujian yang menimpa dalam kehidupan, sebab percayalah akan selalu ada pelangi setelah hujan.

Semoga artikel ini bermanfaat ya,

Sumber: asianparent

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *