Daging Halal Lebih Enak, Lebih Tahan Lama & Lebih Mahal

Daging Halal Lebih Enak, Lebih Tahan Lama & Lebih Mahal
Daging Halal Lebih Enak. Foto/ilustrasi
banner 400x400

Hajinews.id – Dua hari ini Ayam Halal yang hilang dari pasar jadi berita di Selandia Baru, khususnya di komunitas Muslim. Penyebabnya adalah kelangkaan pemotong hewan halal. Rumah Pemotongan Hewan di Selandia Baru kewalahan dalam mengikuti standar ketat FIANZ (Federation of Islam Associations in NZ), badan yang diberikan otoritas oleh pemerintah untuk mengawasi. Apa itu daging halal (halal meat)?.

Daging Halal adalah daging yang berasal dari hewan yang dipotong dengan mengikuti hukum Islam, yakni disembelih dengan menghadap kiblat oleh muslim yang taat (practicing moslem/bukan Islam KTP) dengan pisau yang sangat tajam, mengucap Allahukabar sebelum pemotongan dan diikuti proses sangat ketat. Halal Meat belakangan ini semakin diminati, bukan saja oleh komunitas muslim, tapi juga oleh konsumen umumnya. Daging inilah yang dikespor ke negara-negara Islam termasuk ke Indonesia. Selandia Baru sudah lama dikenal sebagai salah satu eksportir daging terbaik dan terbesar di dunia, saat ini diakui sebagai negara terdepan dalam produksi daging halal. Kemampuan mereka dalam memadukan tehnologi dengan hukum Islam yang ketat menjadi modal keberhasilan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Mengapa daging halal diminati? Pertama karena lebih bersih, kedua lebih enak dan ketiga lebih awet. Koq bisa begitu? Proses sebelum sampai di toko daging atau supermarket sangatlah ketat. Disamping mengikuti hukum Islam, pemotong memastikan hewan dalam keadaan rileks (tidak stress). Pertama, hewan dipingsankan sebelum dipotong dan kedua dipotong dengan pisau yang sangat tajam dalam sekali tebas. Semua ini dalam rangka menghindari rasa sakit ketika penyembelihan. Jadi, meski yang dipotong adalah hewan namun prinsip kemanusiaan tetap diterapkan. Proses selanjutnya tidak kalah ketat ; darah dibiarkan mengucur dari hewan sehingga daging bebas darah, semua kotoran (najis) dibersihkan dan dipastikan tidak ada yang tertinggal termasuk ketika pengemasan (packaging). Menurut penelitian dan kesaksian konsumen, hewan yang dipotong dalam keadaan rileks dan tidak ada darah yang tertinggal membuat dagingnya terasa lebih enak dan tahan lama dalam penyimpanan. Untuk itu konsumen rela membayar 25% lebih mahal dari daging biasa.

Semoga bermanfaat

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *