Batal Haji, Kesabaran Umat Islam Diuji Lagi

Batal Haji, Kesabaran Umat Islam Diuji Lagi
Batal Haji, Kesabaran Umat Islam Diuji Lagi. Foto/dok istimewa
Hajinews.id – Tahun kedua pandemi, para calon jamaah haji di tanah air kembali dirundung kesedihan. Tatkala pemerintah dalam hal ini Menteri Agama, kembali memutuskan untuk meniadakan (menunda) pemberangkatan jamah haji Indonesia di musim Haji 2021, tahun 1442 Hijriah.

Tanpa harus menyalahkan siapa pun, baik presiden, menteri serta pihak yang terkait langsung dalam pemberangkatan haji ini, umat Islam, khususnya para calon jamaah haji tak perlu berkecil hati. Jawaban yang paling pas dari persoalan ini adalah “Allah lebih tahu” apa hikmah di balik semua ini.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Mungkin memang, para calon jamaah haji pantas bersedih, setelah sekian lama menunggu keberangkatan Ibadah Haji, hingga bertahun-tahun lamanya. Namun kini harus menerima kenyataan, bahwa pandemi telah memupuskan harapan para jamaah untuk berangkat tahun ini.

Faktanya, ini tahun kedua peniadaan ibadah haji untuk berangkat ke Tanah Suci, Mekah dan Madinah. Sekali lagi, Allah-lah yang lebih tahu, bagaimana rencana selanjutnya.

Gonjang ganjing pembatalan keberangkatan haji atau batal haji ini pun dihiasi dengan rumor-rumor dan isu tak sedap. Mulai dari tudingan berbagai pihak, bahwa dana haji diinvestasikan untuk proyek infrastruktur, bahkan hingga keputusan pembatalan keberangkatan haji ini dinilai kalangan mengamat, sebuah keputusan yang terlalu dini.

Banyak yang bertanya, sejauh apa sebenarnya upaya negara melobi dan meyakinkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, untuk dibukanya keberangkatan haji bagi jamaah Indonesia? Arab Saudi hingga kini disebut belum memutuskan perihal (kuota) haji 2021. Lantas mengapa pemerintah sudah mengambil keputusan sedemikian jauh?

Tudingan demi tudingan yang berhembus, telah pula dijawab pejabat negara dengan bantahan-bantahan yang dinilai lazim. Intinya “Demi Terjaminnya Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Jamaah Haji”, pemerintah akhirnya memutuskan ditiadakannya keberangkatan Musim Haji 2021.

Namun rupanya, keputusan itu pun disebut-sebut sebagai suatu kebijakan yang “terburu-buru” dan “mengecewakan”.

Keputusan pembatalan haji ini dianggap langkah yang terlalu cepat, untuk tidak memberangkatkan para calon jamaah haji, apapun alasannya apalgi ini kebijakan kali kedua. Beberapa kalangan menilai, seharusnya keputusan pembatalan keberangkatan haji kedua ini diambil lebih bijak, dan tidak terkesan terburu-buru.

Mengapa harus dibatalkan, padahal Arab Saudi belum ada mengumumkan jatah kuota haji bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Apalagi, berbagai tokoh dan pengamat menilai masih ada ruang untuk berdialog dan melobi Pemerintah Arab Saudi agar lebih “memperhatikan” Indonesia.

Laporan media massa dalam pemberitaannya beberapa hari terakhir, menyebutkan bahwa kuota haji tahun ini adalah 60.000 jamaah. Dengan rincian; 15.000 dari Arab Saudi sendiri dan sisanya dari negara-negara lain.

Apalagi, sebelum pandemi, jumlah total jemaah haji dari seluruh dunia sekitar 2,5 juta orang. Setiap tahun, Indonesia mengirim antara 168.000 hingga 220.000 jemaah.

Yang mengundang kesedihan para calon jamaah haji adalah, bahwa di antaranya, sudah menunggu bertahun-tahun, menjual harta, menabung sekian lama, harus menerima kenyataan bahwa dua tahun pandemi ini, telah menunda langkah mereka menginjakkan kaki ke Tanah Suci.

Semoga Allah Azza Wajalla memudahkan langkah para calon jamaah haji khsususnya, dan kita semua, untuk berangkat memenuhi “Undangan” dari Sang Khaliq untuk menunaikan Rukun Islam kelima ini. Insyaa Allah!

Sumber: waspada

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *