Dengan Mengingat Allah Hati Jadi Tenang, Bagaimana Penjelasan Fisika Kuantum?

Dengan Mengingat Allah Hati Jadi Tenang, Bagaimana Penjelasan Fisika Kuantum?
Dengan Mengingat Allah Hati Jadi Tenang, Bagaimana Penjelasan Fisika Kuantum? Foto/ilustrasi

Oleh Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Allah swt berfirman:

Bacaan Lainnya
banner 400x400

وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ

Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air (QS. An-Nur: 45)

Hajinews.id – Tidak diragukan lagi bahwa berdasarkan penelitian para ahli astropisika, menemukan bahwa unsur yang paling melimpah di alam semesta ini adalah air (hidrogen). Dan telah diketahui bahwa hidrogen ini adalah unsur materi paling pertama dalam penciptaan, sehingga memperoleh nomor periodik pertama dari daftar table periodik unsur yang ditemukan. Hidrogen memiliki 1 proton dan 1 elektron. Atom hidrogen tidak membutuhkan neutron, berbeda dengan semua elemen lain, mereka memiliki neutron. Atom hidrogen terbelah dan menghasilkan 1 proton dan 1 elektron saat melewati medan magnit ketika elektron hidrogen itu melakukan spin (tawaf).

Bintang-bintang sesungguhnya semua memiliki hidrogen yang digunakan dalam fusi nuklir untuk menghasilkan Helium, dan melalui proses inilah helium diciptakan. Foton bersifat menerangi karena memiliki muatan cahaya. Dari muatan cahaya foton inilah yang memicu proses pembentukan materi fisik. Fotonlah yang mengkomunikasikan bahwa semua sistem sedang berjalan. Sementara elektron bekerja semacam sakelar yang mengaktifkan foton untuk dihidupkan. Dalam kaitan ini, menarik untuk merenungkan firman Allah swt berikut ini:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلا قَلِيلا (85) }

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, “Roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kalian diberi penge­tahuan, melainkan sedikit.” (QS. Al-Isra: 85).

Roh menerima perintah atau roh berisi perintah Allah kepada foton untuk mengaktifkan elektron. Perintah itu tersampaikan dalam bentuk cahaya, sehingga ada kerterkaitan antara perintah (kun) kepada foton, yang menyebabkan foton itu bercahaya. Perintah atau ruh itulah yang membawa cahaya Allah yang diterima oleh foton sehingga foton itu memacarkan cahaya, lalu foton meneruskan perintah itu kepada elektron, sehingga elektron hidup. Cahaya karena itu memainkan peran signifikan terhadap perubahan-perubahan sifat, kondisi mental, termasuk fisik, dan emosional. Cahaya mempengaruhi sistem endoktrin kita yang menghasilkan hormon serotonin yang menyeimbangkan suasana hati sehingga hati menjadi tenang atau tentram. Cahaya ini dari Allah, dan sebab itu hanya dengan mengingat Allah hati jadi tenang.

Allah swt berfirman:

أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (28)

Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (QS. Al-Rad (13): 28).

Setelah elektron ini dihidupkan melalui perintah (min amri), terbentuklah struktur hidrogen yang menyerupai kristal dalam bentuk hexagonal seperti kubus yang sempurna (disimbolkan dengan Ka’bah atau baytullah). Bentuk kubus ini dimiliki semua bentuk kehidupan yang didalamnya merupakan kombinasum elemen fundamental A-mental hidrogen, oksigen, nitrogen dan karbon. Kesemua elemen ini tunduk atau dipengaruhi oleh Cahaya.

Proses bagaimana cahaya memberi pengaruh kepada unsur-unsur dan tingkatan-tingkatan (level) dijelaskan dalam surah An-nur ayat 35.

Allah swt berfirman;

كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (35) }

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak di sebelah barat (nya), (yang minyaknya saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Dengan demikian, maka mengingat Allah, hati jadi tenang. Melalui proses inilah Alquran itu menjadi obat atau penawar segala penyakit. Sehingga mereka yang membaca alquran itu akan mengalami peningkatan imunitas tubuh bukan karena efek sihir dari bacaan Alquran, namun karena proses pelimpahan rahmat Allah, melalui cahaya-Nya, dengan perantaraan Qalam-Nya. Dimana cahaya itu turun melalui perantaraan Qalam.

Wallahu a’lam bissawab.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *