Waspada! Varian Kappa Sudah Masuk Jakarta, Wagub DKI Minta Warga Tak Keluar Rumah

Ikustrasi Varian Mutasi virus dari inggris, india dan afrika Selatan, Sudah masuk Indonesia./Ist
banner 400x400

Jakarta, Hajinews — Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan terjadi peningkatan infeksi varian Covid-19, termasuk yang terbaru Kappa (B.1617.1), di ibukota. Ia meminta warga tetap beraktivitas di dalam rumah sebab dianggap tempat teraman.

Satu kasus Kappa telah ditemukan di Jakarta menurut pemaparan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (29/6). Selain itu Anies juga mengumumkan temuan varian lain, yakni 11 kasus Alpha (B.1.1.7) dan lima kasus Beta B.1.351.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Temuan varian baru ini jadi sorotan, terutama Kappa, sebab baru di Indonesia.

Varian Kappa berasal dari strain yang sama dengan varian Delta (B.1.617.2), berkode B.1.617. Beda dari Delta, Kappa belum termasuk VoC (variants of concern) atau kelompok yang jadi perhatian khusus Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Kappa yang ditemukan pertama kali di India masih tergolong Variants of Interest (VoI).

“Yang paling penting adalah kembali ke masyarakat, untuk tetap berada di rumah, karena varian baru ini cepat sangat menular dan membahayakan, sekalipun juga cepat sembuhnya, tetapi faktanya sekarang anak-anak kita sudah banyak yang terpapar virus Corona,” kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis (1/7/2021), dilansir dari Antara.

Riza mengatakan pihaknya bersama Kementerian Kesehatan sedang melakukan penelitian atas varian baru ini dan meneliti penyebarannya.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta saat ini tengah mengerjakan whole genome sequencing (WGS) untuk varian baru.

Secara total Dinkes DKI sudah menemukan 128 kasus varian baru di ibukota, termasuk VoC, yakni 11 varian Delta, 11 varian Alpha, lima varian Beta dan satu varian Kappa.

Varian baru ini teridentifikasi pada anak-anak. Dari klasifikasi usia, 29 varian baru terdeteksi pada usia 0-5 tahun, 6-18 tahun (26 kasus), 19-59 tahun (71 kasus) dan lansia 60 tahun ke atas (dua kasus).(dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *