Devisa Dari Sektor Pariwisata Menurun, Menfarekraf: Fokus Pengembangan Digitalisasi Wirausaha Muda

Hajinews – Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia berdampak negatif terhadap perekonomian bangsa, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) nasional.

Jumlah kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun domestik menurun secara signifikan yang berimbas kepada menyusutnya devisa hingga 30 persen dan tergerusnya lapangan kerja sebesar 6,7 persen.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kenyataan pahit itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno dalam dies natalis ke-40 Universitas PGRI Semarang bertajuk ‘Menyiapkan SDM yang Berorientasi pada Pengembangan Ekonomi Kreatif’ secara virtual pada Jumat (23/7/2021).

Walau terjadi resesi, tiga sub sektor ekonomi kreatif andalan, yaitu kuliner, kriya dan fesyen diungkapkannya masih bertahan.

Ekonomi kreatif hanya turun sebesar 2,5 persen dan tenaga kerja berkurang sebanyak 2,5 persen, namun nilai ekspor turun lebih signifikan sebesar minus 12,93 persen selama pandemi covid-19.

Begitu juga dengan potensi digital di Indonesia justru mengalami peningkatan di tengah pandemi covid-19.

E-commerce dipaparkannya kini mewadahi 8 juta unit usaha kreatif, penggunaan teknologi dari sisi media sosial pun mencapai 65 persen dengan total pengguna internet mencapai sebesar 64 persen.

Merujuk hal tersebut, dirinya menegaskan pemulihan sektor parekraf nasional harus difokuskan kepada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Alasannya karena ekonomi kreatif berlandaskan kreatifitas dan inovasi, berlandaskan kemampuan SDM menciptakan nilai tambah dan memiliki nilai jual yang tinggi.

“Bagaimana ekonomi kreatif menciptakan semangat kewirausahaan, inovasi dan kreatifitas serta tentunya bagaimana ekonomi kreatif menghadirkan transformasi digital dengan mental enterpreneurship,” ungkap Sandiaga Uno pada Jumat (23/7/2021).

Peluang Ekonomi Kreatif

Peluang ekonomi kreatif di Indonesia saat ini dipaparkannya sangat luas.

Tercatat ada sebanyak 175 juta pengguna internet di Indonesia dan ada lebih dari USD 135 miliar ekonomi internet Indonesia yang diproyeksi pada tahun 2025.

Walau begitu, dirinya menyayangkan belum banyak usaha anak bangsa maupun produk lokal di platform e-commerce saat ini.

Peluang usaha tersebut diharapkannya dapat dimanfaatkan kalangan muda untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja di tengah pandemi covid-19.

“Kami melihat peluang yang terbuka bagi wirausaha muda dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif menuju Indonesia Emas di tahun 2045,” ungkap Sandiaga Uno.

“Dan ternyata komunitas, termasuk komunitas guru menjadi komunitas yang sangat diperlukan dalam dukungan atas tersedianya berbagai support system yang diperlukan para pengusaha dan wirausaha muda,” jelasnya.

Lebih lanjut dipaparkannya, kewirausahaan bukanlah sebuah profesi ataupun pekerjaan, tetapi merupakan pola pikir untuk tetap berusaha

Hal itu seperti yang diwariskan Kakek dan Ibunya, Abdul Uno dan Mien Uno kepada dirinya sejak lama.

Kakek dan ibunya yang merupakan seorang guru mengajarkannya tentang semangat kewirausahaan, semangat pantang menyerah, semangat untuk tidak mudah putus asa dan melihat peluang di balik kesulitan.

“Kegagalan adalah anak tangga menuju kesuksesan, bahwa semua harus semangat, semangat untuk bergerak dan mengambil resiko di saat-saat yang penuh dengan tantangan saat ini,” ungkap Sandiaga Uno.

“Itulah sifat-sifat dasar kewirausahaan yang melandasi pengembangan ekonomi kreatif dalam membangkitkan ekonomi kita,” ujarnya.

Bersamaan dengan semangat kewirausahaan, pihaknya menyusun sejumlah program yang dapat dikolaborasikan dengan Universitas PGRI Semarang, yaitu Pekraf Digital Enterpreneurship (PDE) atau Baparekraf Digital Enterpreneurship.

Program tersebut, diharapkannya dapat bisa memberikan pelatihan digital kepada para wirausaha, mulai dari mentoring, hingga pendampingan.

Tujuannya agar para wirausaha muda dapat menerapkan konsep APN, yakni Amati, Tiru dan Modifikasi.

Sehingga kekuatan ekonomi bangsa semakin kuat, sejalan dengan trajektori (lintasan) menuju Indonesia Emas.

“Saya melihat bahwa di anak-anak muda inilah harapan kita sematkan, bahwa mereka akan menjadi champion, pemenang di masa depan,” ungkapnya bersemangat. (dbs).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *