Gus Baha: Utang Memang Harus Dibayar, Kalau Gak Mampu Ya Biarkan saja, Begini Cara Alternatifnya

Gus Baha: Utang Memang Harus Dibayar, Kalau Gak Mampu Ya Biarkan saja, Begini Cara Alternatifnya
Gus Baha: Utang Memang Harus Dibayar, Kalau Gak Mampu Ya Biarkan saja, Begini Cara Alternatifnya
Hajinews.id Gus Baha menjelaskan cara alternatif agar utang lunas tanpa harus dibayar.

Cara alternatif agar lunas yang dikutip Gus Baha dari hadits, namun dengan syarat harus menjadi orang baik.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hal tersebut sebagaimana dilansir dari video di kanal

YouTube Santri Official pada Kamis, 19 Agustus 2021.

“Jadi gini, saya ajari sesuai riwayat, sering saya bilang, bacaan saya itu banyak itu demi solusi,” ujar Gus Baha.

“Bukan untuk gagah-gagahan, hanya demi solusi,” ucapnya.

“Misalnya Anda punya utang banyak di dunia, entah itu utang dipakai untuk apa, keburukan atau kebaikan, yang penting utangnya banyak, lalu ingin taubat,” tuturnya.

“Saya ajari kamu,” tegasnya.

Pasalnya kata Gus Baha kemungkinan mendapat maaf itu kecil jika utang mu banyak.

Walaupun kiyai mengumumkan “kalau ada tanggungan mohon diikhlaskan”, yang ikhlas dan bilang iya, bukan orang yang menghutangi, paham ya?!,” ujar Gus Baha.

“Saya pertama menjadi kiyai tidak pernah meminta dihalalkan bagi si mayit, saya diprotes kiyai,” katanya.

“Saya mikir istihlal (memintakan kehalalan bagi si mayit) itu tak berguna, orang yang bilah iyanya juga bukan orang yang menghutangi,” ungkapnya.

“Alternatifnya begini, ini berdasarkan hadits sohih, yang penting Anda menjadi kekasih tuhan dulu, jadi orang bener dulu,” terang Gus Baha.

Utang memang harus dibayar, tapi kalau enggak bisa ya biarkan, namanya juga gak mampu, kalau sampai menjual rumah anak istri mu mau tinggal dimana?,” jelas Gus Baha.

“Nah caranya bagaimana? ini soreh berdasarkan hadits,” ungkap Gus Baha.

“Jadi Allah itu tidak bisa memaafkan utang, bahkan nabi tidak mau menyolati orang wafat yang punya utang,” jelasnya.

“Orang syahid saja kata Nabi, masih diperhitungkan amalnya kalau punya utang, apalagi jika tidak syahid,” tuturnya.

“Suatu ketika Nabi datang, dan bertanya apakah dia punya utang?,” tanya Nabi sebagaiman diceritakan Gus Baha.

“Punya ya Rosul,” jawab Sahabat Nabi.

“Sholati oleh kalian,” ujar Nabi.

Rosul pun pergi tak ingin menyolati.

Utang itu akan saya banyar,” tegas sahabatnya.

Kemudian Nabi kembali dan menyolati.

“Jadi supaya mayit ini terbebas dari hutang, maka diambil alih ke yang hidup,” Pungkas Gus Baha.

Sumber; sukabumi

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *