Cuma Rebusan Seledri Lalu Minum Airnya, Penyakit Berbahaya Ini Hancur Seketika!

Cuma Rebusan Seledri Lalu Minum Airnya, Penyakit Berbahaya Ini Hancur Seketika!
Cuma Rebusan Seledri Lalu Minum Airnya, Penyakit Berbahaya Ini Hancur Seketika!
banner 400x400
Hajinews.id Dikenal dengan aromanya yang unik, daun seledri biasanya dimanfaatkan untuk penambah nikmat makanan.

Tanaman ini dikenal sebagai salah satu tanaman yang mengandung antioksidan yang tinggi.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Di Indonesia, biasanya seledri dicampur dalam masakan untuk memberikan sensasi menyegarkan, terutama dalam hidangan berkuah seperti sop, soto ataupun bakso.

Selain itu, seledri juga dianggap mampu meningkatkan nafsu makan karena aromanya.

Namun, selain digunakan dalam masakan, tidak banyak orang tahu mengenai manfaat lain seledri.

Selain digunakan dalam masakan, Anda ternyata bisa mendapatkan manfaat lain seledri dengan merebusnya lalu diminum lho.

Dengan meminum air rebusan seledri ini, rupanya beberapa penyakit berbahaya akan hilang dari tubuh.

Manfaat Air Rebusan Seledri

Daun seledri mengandung senyawa glukosida, paiin, dan apoil yang memberikan aroma khas.

Tak heran daun satu ini kerap digunakan sebegai taburan dalam masakan untuk menambah aroma.

Namun, tak sekedar aroma yang bisa Anda manfaatkan dalam sebatang daun seledri.

Seledri ternyata mampu memberikan efek luar biasa untuk kesehatan lho.

Seledri dipercaya mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh penyebab terjadinya gangguan pada jantung.

Untuk mendapatkan manfaatnay tersebut, salah satu caranya adalah dengan merebusnya dan rutin meminumnya.

Bila daun ini dipilih sebagai obat, diperlukan sebatang seledri yang direbus dengan satu gelas air hingga mendidih.

Setelah dingin, minumlah air rebusan itu.

Dalam sehari cukup minum satu kali.

Namun, senyawa apa yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol darah belum terungkap.

Sebenarnya, seseorang hanya perlu sejumlah kecil kolesterol yaitu untuk membuat dan memelihara sel-sel saraf serta untuk membuat hormon.

Kalau kadar kolesterol dalam pembuluh darah berlebihan, maka sebagian kolesterol itu akan mengendap.

Hal ini memungkinkan terjadinya kalsifikasi atau pengapuran sehingga pembuluh darah tidak elastis lagi.

Akibatnya, timbul tekanan darah tinggi.

Keadaan itu dapat membahayakan, terutama bila sampai menyebabkan pecahnya pembuluh darah.

Apalagi pembuluh yang pecah adalah pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

Bila pengapuran terjadi di pembuluh darah jantung, organ vital ini akan kekurangan pasokan darah sehingga kekuatannya berkurang.

Kalau aliran darah sampai tersendat, akan terjadi infark jantung yang membuat denyut jantung tidak teratur atau sama sekali tidak kuat. Akibatnya bisa fatal.

Nah salah satu fungsi seledri ini, mnenruunkan kadar kolesterol sehingga jumlahnya bisa sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh.

Selain seledri, beberapa tanaman dan bahan dapur lain juga memiliki manfaat untuk menurunkan kolesterol lho.

1. Bawang putih (Allium sativum)

Pada hewan percobaan, bawang putih terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol serum dan trigliserida dalam serum darah.

Ia juga dapat menaikkan kadar HDL(kolesterol baik), serta meningkatkan aktivitas fibrinolitik.

Umbi bawang putih ini bisa mencegah terjadinya infiltrasi (penyusupan) lemak, menghambat atua mencegah agregasi platelet (bagian darah yang berperan dalam pembekuan darah), sehingga penggumpalan darah tidak terjadi.

Semua ini mencegah terjadinya pengapuran dan tekanan darah tinggi serta serangan jantung (koroner).

Diperlukan dua siung bawang putih atau sekitar 4 g setiap kali mengonsumsinya.

Umbi putih dengan rasa menyengat ini dikunyah hingga halus baru ditelan.

Setelah itu minum air hangat secukupnya. Ini dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari.

2. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dan kunyit (Curcuma domestica)

Keduanya dapat menurunkan kadar kolesterol darah hewan percobaan.

Dengan dosis 6 ml, 8 ml, dan 10 ml, rimpang temulawak dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah kelinci yang mengalami hiperlipidemia.

Pada dosis 10 mg, 15 mg, dan 20 mg kurkuminoid temulawak menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida.

Khusus pada dosis 20 mg, pengaruh yang diberikan berupa peningkatan HDL-kolesterol darah.

Sementara, kunyit mempunyai sifat menurunkan kadar kolesterol pada tikus.

Ini berkat kurkumin yang terkandung di dalamnya.

3. Daun bawang prei (Allium porrum L, A. fistulosum L.)

Termasuk yang telah diteliti kemampuannya dalam menurunkan hiperkolesterolemia.

Dalam penelitian itu, digunakan tikus yang diberi ekstrak daun bawang prei yang jumlahnya setara dengan 10 g bawang daun/kg BB (berat badan)/hari selama 60 hari tanpa diet sukrosa (gula tebu atau bit).

Hasilnya ternyata meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol darah tikus.

Tapi pada tikus yang dietnya diberi sukrosa, pemberian ekstrak dengan jumlah dan jangka waktu sama ternyata dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol darah.

4. Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L)

Yang biasa digunakan sebagai bagian dari bumbu masak atau sayur, terbukti pula menurunkan kadar kolesterol darah.

Dari penelitian terbukti, air perasan belimbing wuluh dengan volume 1 ml, 1,5 ml, 2 ml, dan 2,5 ml secara oral pada tikus putih dapat menurunkan kadar kolesterol dalam serum darahnya.

Sementara pada dosis tertentu, 0,54 g/200 g BB, teh hijau ternyata mampu menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL(kolesterol jahat), trigliserida, dan berat badan tikus putih.

Tapi teh hijau tidak mempengaruhi kadar kolesterol HDL.

Bagaimanapun pengobatan merupakan langkah baik untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang telanjur tinggi.

Namun, tindakan pencegahan tetap lebih baik.

Beberapa patokan sederhana untuk mencegah hiperkolesterolemia di antaranya menambah kadar serat dapat larut dalam diet dengan makan buah-buah, sayuran, kacang-kacangan, dan bebijian.

Selain itu, memilih lauk produk daging putih atau ikan, menyingkirkan kulit sebelum memasak ayam, memilih daging tak berlemak dan membuang semua lemak yang ada, serta mengonsumsi dalam porsi sedang.

Juga membatasi jumlah kacang tanah yang dikonsumsi; membatasi penggunaan mentega, margarin, keju, dan minyak goreng dari kelapa atau kelapa sawit.

Sebaliknya gunakan minyak bunga matahari, kedelai, kanola, atau minyak zaitun; memilih produk-produk makanan dan minuman yang tanpa atau rendah lemak.

Dan bila kelebihan bobot badan, sebaiknya lakukan penurunan bobot badan olahraga.

Sumber: belitung

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *