Jangan Selalu Sepelekan Bahaya Dosa Riba

Jangan Selalu Sepelekan Bahaya Dosa Riba
Jangan Selalu Sepelekan Bahaya Dosa Riba

Oleh H. Mumtaz Arifin, Lc

Hajinews.id – Berhati-hatilah terhadap riba karena dosa yang disebabkannya begitu besar. Imam adz-Dzahabi dalam kitab Al-Kabaair menempatkan perbuatan memakan harta riba sebagai golongan dosa amat serius menurut ajaran Islam.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Secara jelas, riba dimasukkan sebagai salah satu dosa terbesar. Pelakunya diancam dengan rupa-rupa hukuman berat, baik di dunia maupun kelak di akhirat kelak.

Riba tanpa sadar sudah memasuki hampir semua bagian kehidupan saat ini, baik si pemberi pinjaman si pemakan bunga, si penghutang, si pencatat dan penyalur riba tersebut.

Orang orang zaman sekarang banyak yang bangga tanpa rasa bersalah dengan harta benda yang didapat dengan jalan riba, bahkan yang hanya berprofesi di lembaga lembaga riba juga begitu bangga mendapat nafkahnya dari riba.

Mereka tak sadar, tidak sekalipun uang haram dari riba akan menjadikan kita penghuni surga, tidak juga yang kita berikan kepada keluarga dari riba jadi berkah nantinya. Darah dan daging yang tercampur dari harta haram maka akan jadi haram juga. Nauzubillahminzaalik

Alhamdulilah, kajian tentang dosa riba sudah luas terakhir ini, sudah banyak sekarang yang sadar akan besarnya dosa riba, banyak yang telah hijrah, baik sebagai pengguna fasilitas riba, pemakan bunga riba, atau sebagai pencatat kegiatan ribawi seperti pegawai bank dan lembaga keuangan berbasis riba, tapi masih banyak juga yang nyaman dengan menunda nunda hijrah dari dosa besar riba ini, dengan berbagai alasan. Padahal kalau maut datang sebelum hijrah maka dia mati dalam dosa amat besar. Atau hanya menunggu nunggu waktu maka di akhirat dia akan dicatat sebagai kaum lalai bahkan fasik karena sudah tahu dosa masih saja tidak segera berhenti.

Kenapa dosa riba amat besar dan serius? Berikut beberapa dalil penting tentang riba, maaf mungkin diantara kita tidak akan nyaman membacanya, tapi ini adalah perkataan Allah yang amat tegas dan Pesan dari Rasulullah.

  1. Dalam Alquran surah Ali Imran ayat ke-130, Allah SWT berfirman. Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapatkan keberuntungan.”
  2. Pada ayat lain, yakni surah al-Baqarah: 125, Allah memberikan perumpamaan bagi pelaku riba. “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba.” padahal riba sangat jauh dari jual beli.
  3. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Riba itu memiliki 70 pintu. Yang paling ringan adalah seperti seseorang yang mengawini ibunya sendiri. Sedangkan yang paling berat adalah seseorang yang senantiasa merusak kehormatan saudara Muslimnya.”
  4. Dalam riwayat Anas disebutkan, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Satu dirham yang didapat oleh seseorang dari hasil riba itu lebih berat daripada berzina sebanyak 36 kali , dalam pandangan Islam.’
    Harta dari riba jauh lebih buruk dari najis.
  5. Dalam riwayat Abu Sa’id al-Khudri, diungkapkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika diisra’kan, aku (Nabi SAW) bertemu dengan suatu kaum yang perut mereka membusung. Setiap dari mereka perutnya seperti rumah yang sangat besar. Mereka dibuat miring lantaran perut mereka tersebut, serta menumpuk di jalan yang dilalui keluarga Firaun. Sementara keluarga Firaun didatangkan ke neraka pada pagi dan sore hari. Keluarga Firaun datang dengan keadaan seperti unta yang kalah, tidak mendengar, dan tidak berpikir.

Apabila para pemilik perut yang besar tadi merasakan kedatangan Firaun, mereka pun mencoba berdiri. Namun, perut mereka membuat mereka miring sehingga tidak bisa menyingkir dan mereka pun terinjak-injak oleh keluarga Firaun saat mereka datang dan kembali.

Yang demikian itu adalah azab mereka di alam barzakh, antara alam dunia dan akhirat. Lantas, aku bertanya kepada Jibril. ‘Wahai Jibril, siapa mereka itu?’

Jibril menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang memakan riba. Mereka tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.

Wahai saudaraku muslim, jauhilah segera riba, jangan ditunda tunda, itu akan mendekatkan diri pada Allah dan hidup akan tenang, karena riba bisa membuat hati gelisah. Janganlah kalian bangga dengan harta benda dan nafkah sebanyak apa pun yang didapat dari jalan haram riba, baik sebagai pengguna, pemberi atau pencatat riba. Karena di akhirat kelak kalian adalah manusia yang paling malu menghadap wajah Allah Azzawajalla.. Allah paling murka dengan dosa riba dan lebih murka lagi dengan kaum fasik.

Semoga Kita semua dapat petunjuk dariNya…

Aamiin Ya Rabbal Alamiin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *