Jakarta, Hajinews.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj bertemu Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/10/2021).
Said mengatakan ada beberapa isu yang ia bahas bersama Jokowi, salah satunya soal Muktamar PBNU pada Desember mendatang.
“Kedatangan saya ini kangen-kangenan, sejak COVID-19 ini baru dua kali ini, satu tahun setengah bertemu dengan Bapak Presiden,” kata Said di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat.
1. Said minta dukungan Jokowi soal Muktamar NU
Hal pertama yang dibahas Said yakni mengenai hasil Munas Konbes NU pada 25-26 September 2021. Dia juga menyampaikan kepada Jokowi, PBNU akan menggelar muktamar pada akhir tahun ini di Lampung.
“Presiden pun agak tanda tanya, apakah sudah mungkin (aman) melihat situasi COVID-19 seperti ini, apalagi di Lampung. Ya, nanti kita lihat, itu pun dengan syarat memperhatikan protokol kesehatan dan izin dari Satgas nasional dan Satgas lokal,” tutur dia.
2. Said apresiasi masifnya vaksinasi COVID-19 di pondok pesantren
Tak hanya soal Muktamar, Said juga memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi karena sukses dalam program vaksinasi COVID-19. Dia juga apresiasi karena vaksinasi untuk pesantren juga mulai masif.
“Vaksinasi di kalangan pesantren luar biasa, di luar dugaan saya bahwa vaksinasi masif masuk ke pesantren dan para kiai-kiai,” ucap dia.
3. Said juga apresiasi pembubaran HTI hingga penangkapan Ali Kalora
Selain itu, Said dan Jokowi juga membahas soal penanggulangan radikalisme hingga terorisme. Said juga apresiasi terkait pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) hingga penangkapan pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora.
“Densus melaksanakan tugasnya dengan baik, terutama setelah terbunuhnya Ali Kalora itu, itu juga kita apresiasi kepada presiden yang tidak terjadi sebelumnya seperti ini,” kata dia.
4. Said dan Jokowi juga membahas soal Palestina dan Israel
Lebih lanjut, Said juga mengapresiasi pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahan Jokowi, hingga pelaksanaan PON XX Papua.
Masalah konflik Israel dan Palestina juga tak luput dari pembahasan pada pertemuan antara Said dan Jokowi.
“Masalah kemandirian bahwa kita sama-sama NU dan Presiden sama sependapat menjaga kemandirian jangan sampai kita terpengaruh kepentingan luar. Sikap Palestina-Israel masih jelas keberpihakan kepada Palestina, selama Israel tidak mengakui negara Palestina, maka Indonesia tidak akan mengakui negara Israel secara politik ya,” kata Said.