Rasulullah SAW menyerukan mereka tentang agama Islam dan menjelaskan risalah kenabian Rasulullah SAW. Akan tetapi, mereka belum bersedia untuk mengucap dua kalimat tauhid untuk memeluk Islam. Hanya saja mereka bersedia untuk membela Rasulullah SAW dalam menyampaikan risalah Islam.
Kemudian Rasulullah SAW mengikuti mereka ke sebuah perkemahan milik mereka dengan penyambutan yang begitu baik dan ramah. Ketika dalam sebuah transaksi jual beli, seseorang bernama Baiharah bin Firas al Qusyairi mencela Bani Ka’b bin Rabiah ini atas perlindungannya terhadap Rasulullah SAW.
Baiharah bin Firas al Qusyairi lalu berpaling kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Bangunlah, kembalilah kepada kaummu. Demi Allah, jika engkau tidak sedang di antara kaumku, pasti aku akan memenggal kepalamu.”
Hingga kemudian setelah Rasulullah SAW menaiki seekor unta, Baiharah bin Firas al Qusyairi menendang kaki unta Rasulullah SAW dan dua orang melempari Rasulullah SAW. Ketika itu juga, ada seorang wanita dari Bani Amir bin Sha’sha’ah yang telah memeluk Islam, yaitu Dhuba’ah binti Amir bin Qurth.
Dia berseru kepada keluarganya untuk membela Rasulullah SAW. Hingga muncul satu orang memukul Baiharah, dan dua orang lagi tampil memukul dua orang yang melempari Rasulullah SAW. Setelah melihat kondisi itu, Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, berkatilah tiga orang itu (yang membantu Nabi SAW) dan laknatilah orang yang membantu Baiharah.”
Adapun 3 orang tersebut adalah anak-anak paman Dhuba’ah, Ghitrif bin Sahl dan Ghatafan bin Sahl, dua anak lelaki Sahl, dan satunya lagi Urwah bin Abdullah. Sedangkan dua orang yang membantu Baiharah itu kemudian mati dalam keadaan dilaknat oleh Allah SWT adalah Hazn bin Abdullah dan Muawiyah bin Ubadah. Tiga orang yang membantu Rasulullah SAW akhirnya mendapat berkah dan doa beliau, setelah beberapa waktu berlalu, mereka masuk Islam dan berjihad bersama Rasullullah SAW hingga menemui syahidnya. Al-Fatihah. [akurat]
