Hikmah Pagi : 7 Tahap Kehidupan setelah Kematian yang Tertulis di Al-Qur’an

 

 

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hajinews.id – Manusia yang telah meninggal akan dihidupkan kembali di hari kiamat dan dihitung amal perbuatannya sebagai catatan apakah mereka masuk surga atau neraka.

Namun, terdapat beberapa tahapan kehidupan yang manusia harus jalani sebelum dapat memasuki surga atau neraka.

Tahap Kehidupan Setelah Kematian Menurut Islam

1. Alam Kubur atau Alam Barzah

Setelah manusia meninggal dunia, mereka akan berpindah ke alam kubur atau alam barzakh.

Di alam kubur, manusia akan bertemu dengan malaikat Munkar dan Nakir yang akan bertanya pada mereka mengenai agama.

Malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya kepada manusia siapa Tuhan mereka, apa agama yang mereka percayai, apa kitab yang mereka baca, dan siapa Nabi mereka.

Manusia akan terus berada di alam kubur sampai tiupan sangkakala berbunyi.

2. Hari Kebangkitan

Setelah tiupan sangkakala dibunyikan oleh malaikat Israfil, dunia akan mengalami kiamat dan semua makhluk hidup di dunia akan dibinasakan.

Kemudian, malaikat Israfil akan meniupkan kembali sangkakala kedua yang akan membangkitkan semua makhluk hidup di dunia.

Tiupan sangkakala kedua tersebut menjadi tanda hari kebangkitan dimulai.

3. Padang Mahsyar

Setelah manusia dibangkitkan, mereka akan dikumpulkan bukan di bumi melainkan di padang mahsyar.

Padang mahsyar merupakan sebuah tempat datar yang sangat luas dan kering dengan matahari berjarak hanya satu jengkal dari kepala manusia dan terus menyinari padang ini.

Di padang mahsyar, orang-orang kafir dan musyrik akan merasa sangat kepanasan.

Sedangkan itu, umat muslim tidak merasakan kepanasan karena dilindungi Allah Swt.

Setiap manusia yang ada di padang mahsyar mulai diadili amal perbuatannya dan diiringi oleh dua malaikat.

Malaikat pertama bertugas sebagai pengiring manusia, sedangkan malaikat kedua bertugas sebagai saksi perbuatannya di dunia.

4. Yaumul Mizan atau Hari Penimbangan

Setelah dibangkitkan di padang mahsyar, manusia akan dikumpulkan berdasarkan Nabinya.

Mereka akan berbaris dan menunggu yaumul mizan atau hari penimbangan ketika amalan mereka ditimbang baik dan buruknya.

Jika manusia lebih berat timbangan amal baiknya, maka dia mendapatkan keselamatan.

Sementara itu, jika manusia lebih berat timbangan amal buruknya, maka dia mendapatkan kecelakaan.

5. Yaumul Hisab atau Hari Perhitungan

Amal perbuatan manusia kemudian dihitung di yaumul hisab atau hari perhitungan.

Hal ini tertulis di Al-Qur’an suratS Al-Ghashiyah 25:26 yang berbunyi

Allah berfirman, “Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.”

Manusia yang sedang dihitung amal perbuatannya akan dibagi menjadi dua, yaitu hisab yang mudah dan hisab yang sulit.

Berdasarkan hadis Ahmad, Rasullullah saw. menjelaskan apa itu hisab mudah.

Berikut bunyinya:

“Kemudian dari Aisyah r.a. ia bertanya tentang apa itu hisab yang mudah. Rasullullah saw. lantas menjawab “Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barang siapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (HR. Ahmad)

6. Jembatan Shirathol Mustaqim

Kehidupan setelah kematian berikutnya menurut Islam adalah melewati jembatan shirathol mustaqim.

Jembatan ini konon hanya memiliki lebar sekecil rambut dan sulit untuk dilewati.

Orang-orang yang lolos menyebrangi jembatan ini akan masuk ke surga, sedangkan orang-orang yang jatuh akan masuk ke neraka.

Bagi manusia yang timbangan amal kebaikannya tinggi, ia akan mudah menyebrangi jembatan ini.

Sementara itu, manusia yang timbangan amal kebaikannya sedikit akan kesulitan menyebrangi jembatan ini.

7. Surga dan Neraka

Kehidupan setelah kematian terakhir adalah tinggal di surga atau neraka.

Surga adalah sebaik-baiknya tempat kembali, di surga kamu tidak pernah mengalami kesedihan, penderitaan, dan kesengsaraan.

Surga diciptakan oleh Allah bagi umatnya yang beramal saleh dan berhati bersih.

Sementara itu, neraka merupakan seburuk-buruknya tempat kembali dan dipenuhi dengan penyiksaan, kesedihan, dan kesengsaraan.

Orang-orang yang berbuat keburukan akan tinggal di neraka sebagai balasan keburukan yang mereka lakukan di dunia.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *