Kunyit mengandung senyawa disebut kurkumin yang menjadi salah satu rahasia untuk meningkatkan ketajaman otak. “Kurkumin adalah zat antiinflamasi yang tinggi,” jelas Naidoo.
Mengonsumsi kunyit dapat mengurangi gejala kecemasan dan menurunkan penurunan kognitif seiring bertambahnya usia. Naidoo menegaskan bahwa kunyit sangat bagus, tapi khasiatnya akan bertambah bisa dikombinasikan dengan lada hitam.
“Sejumput lada hitam dalam kunyit karena kandungan piperin⎼senyawa dalam lada hitam⎼ dapat mengaktifkan kurkumin dan meningkatkan bioavailabilitas (jumlah kandungan obat) ke otak dan tubuh,” tambahnya.
Alternatif yang bisa dilakukan adalah Anda memasukan kunyit dan lada hitam ke dalam makanan seperti nasi hangat, kentang, atau oatmeal.
4. Sayur Hijau
“Sayur hijau merupakan makanan pokok dalam diet sehat untuk otak karena mengandung folat yaitu vitamin B untuk menjaga perkembangan saraf dan fungsi neurotransmitter⎼senyawa organik yang membawa sinyal di antara neuron,” papar Naidoo saat menjelaskan kandungan sayur hijau.
Kekurangan folat dalam tubuh dapat berdampak pada peningkatan gejala depresi dan penuaan kognitif. Sayuran yang direkomendasikan antara lain sebagai berikut.
- Arugula
- Dandelion hijau
- Bayam
- Swiss
- Selada air
Anda juga dapat mengombinasikan seluruh sayur untuk dimakan sebagai hidangan salad, atau bisa juga digabung ke dalam pasta, burrito, atau topping pizza.
Makanan Fermentasi
5. Makanan yang Difermentasi
Fermentasi melibatkan penambahan makanan dari kultur mikroorganisme, lalu menambahkan gula dalam makanan. Hal tersebut dapat menciptakan produk lain, seperti asam laktat yang dapat menghasilkan bakteri ramah usus.
Hubungan makanan fermentasi antara usus dan otak dapat meningkatkan kesehatan usus sekaligus fungsi kognitif dalam otak. Naidoo sendiri suka mengonsumsi kimchi buatannya sendiri sebagai camilan dengan batang seledri.
Beberapa makanan fermentasi lainnya yang bisa dikonsumsi yaitu sebagai berikut.
- Kol parut
- Sup kedelai Jepang, miso
- Kombucha
- Kefir
- Yogurt
Namun, jika dikonsumsi berlebih, makanan fermentasi dapat menyebabkan perut kembung. Disarankan untuk mengurangi asupan sampai usus dan tubuh dapat menyesuaikan diri.
Kemudian, dipastikan untuk memeriksa ulang label makanan untuk mengecek kembali fermentasi makanan yang sudah dilakukan. Jika benar dilakukan fermentasi, biasanya akan muncul tulisan “live active cultures”. [yahoo]