Hikmah Pagi : 4 Amal yang Dicintai Allah

Di Cintai Allah
Di Cintai Allah

 

Hajinews.id – Banyak amal yang jika dilakukan akan membuat Allah cinta pada pengamalnya, di antaranya adalah 4 macam amal yang dicintai Allah sebagaimana yang akan diulas dalam tulisan berikut.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Berdasarkan penulusurah beberapa hadits Nabi, ada setidaknya 4 amal yang disukai oleh Allah. Pertama, yang kontinu meski sedikit. Aisyah radliallahu ‘anha bercerita bahwa pada suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membuat sekat (di dalam masjid) dengan tikar lalu shalat di dalamnya, dan menghamparkannya di siang hari untuk duduk.

Ternyata orang-orang berkumpul di sekeliling Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengerjakan shalat sebagaimana beliau shalat, hingga orang-orang semakin banyak, lalu beliau menghadap (kepada mereka) dan bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، خُذُوا مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ، فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا، وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دَامَ وَإِنْ قَلَّ

“Wahai sekalian manusia, beramalah menurut yang kalian sanggupi, sesungguhnya Allah tidak akan bosan sehingga kalian merasa bosan, sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dikerjakan secara kontinyu walaupun sedikit.” (HR. Bukhari)

Hadits ini menjelaskan betapa yang membuat Allah cinta adalah ketika amal dilakukan secara kontinu meski itu sedikit. Bayangkan jika amal banyak dan dilakukan secara kontinu, pasti nilainya semakin dahsyat dalam pandangan Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya amal yang mampu dilakukan secara koninu adalah yang sedikit demi sedikit, bukan dilakukan sekaligus banyak atas nama semangat. Sahabat yang bernama Bilal bin Rabbah, terompahnya sudah terdengar di surga oleh Rasulullah itu karena amal apa? Amal yang menurut pandangan kebanyakan orang biasa yaitu menjaga wudhu dan shalat setelah wudhu. Ini dilakukan secara kontinu sehingga membuat derajatnya terangkat. Maka, kata kunci pertama jika ingin amal dicintai oleh Allah adalah jaga kontinuitas dan stiqamahnya.

Kedua sampai keempat, shalat pada waktunya, berbakti kepada kedua orang tua dan jihad di jalan Allah. Abu ‘Amr Asy Syaibani berkata: telah menceritakan kepada kami penghuni rumah ini -dia mengisyaratkan ke arah rumah ‘Abdullah- dia berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Apakah amalan yang paling dicintai Allah Azza wa Jalla?” Beliau menjawab:

الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا، وَبِرُّ الْوَالِدَيْنِ، وَالْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

“Shalat pada waktunya, berbakti kepada orang tua, dan jihad di jalan Allah Azza wa Jalla.” (HR. An-Nasa’i)

Shalatnya orang yang amalnya dicintai Allah adalah yang tepat waktu. Tidak menunda-nundanya ketika ada kesempatan dan tidak mengakhirkannya sampai waktunya habis. Dalam riwayat Nasa’i pula, ada hadits riwayat Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu. Beliau berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Apakah amalan yang paling dicintai Allah Azza wa Jalla?’ Beliau menjawab: ‘Mendirikan shalat pada waktunnya.’” (HR. Nasa’i)

Demikian juga berbakti kepada orang tua adalah amal yang dicintai Allah. Dalam al-Qur`an, ketika menyebut kata berbuat baik kepada kedua orang tua, sering kali disandingkan setelah keimanan kepada Allah. Bahkan suatu ketika, saat ada sahabat yang ingin jihad, yang ditanya oleh Rasulullah adalah kedua orang tuanya. Tanpa mendapat izin, jihad tak dibenarkan. Ini menunjukkan betapa besarnya nilai berbakti kepada orang tua.

Tidak berlebihan ketika Abdullah bin Amru pernah berkata:

رِضَا اللَّهِ مَعَ رِضَا الْوَالِدِ، وَسَخَطُ اللَّهِ مَعَ سَخَطِ الْوَالِدِ

“Rida Allah bersama rida orang tua, dan murka Allah bersama murka orang tua.” (Al-Jaami’ Ibnu Wahab, I: 151)

Kemudian jihad fi sabilillah (di jalan Allah) dengan berbagai macamnya. Misalnya jihad dalam menuntut ilmu, melawan hawa nafsu, melawan bujuk rayu setan dan puncakknya adalah jihad di medan tempur. Tentunya syarat dan ketentuan berlaku. Dalam hadits disebutkan bahwa jihad adalah puncaknya.

Imam Tirmidzi meriwayatkan sabda Nabi:

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلَامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الجِهَادُ

“Pokok dari perkara agama adalah Islam, tiangnya adalah shalat, sedangkan puncaknya adalah jihad.”

Jadi, 4 amal yang dicintai Allah adalah: melakukan amal secara kontinu, shalat pada waktunya, berbakti kepada kedua orang tua dan berjihad di jalan Allah. Semoga kita menjadi bagian hamba yang amalnya dicintai oleh Allah.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *