Keras ! Gatot : Rezim Penguasa dan Pengusaha Bisnisnya Berlipat Keuntungan Saat Pandemi Covid-19

Instagram @nurmantyo_gatot/
banner 400x400

Jakarta, Hajinews.id – Para pejabat di negara ini mulai dari legislatif hingga eksekutif mengalami peningkatan harta kekayaan di tengah masa sulit Covid-19.

Rata-rata mereka yang menjabat, mengaku mendapat kenaikan kekayaan dari bisnis yang mereka jalani jauh sebelum menjabat.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Namun pertanyaan muncul, bisnis apa yang di masa pandemi Covid-19 dalam setahun ini bisa melipatgandakan keuntungan?

Soal para pejabat yang mengelola bangsa ini mengalami peningkatan kekayaan, menjadi sorotan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.

Mantan Panglima TNI ini melihat, jika perkembangan ekonomi bangsa ini tetap jalan di tempat, bahkan mundur.

Dengan kondisi tersebut, Gatot melihat jika negara Indonesia masih seperti dalam jajahan Belanda.

Melihat bisnis menggurita yang melipatgandakan keuntungan bagi pejabat, dinilai jika selama ini baik pemerintah maupun DPR memiliki keberpihakan pada kepentingan segelintir elite.

Segelintir kaum elite yang dalam setahun terakhir, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang memanen keuntungan.

Gatot tegas mengatakan, jika perjuangan pahlawan terdahulu berjuang bukan untuk memerdekakan pejabat atau pebisnis, tapi mutlak untuk rakyat.

“Negeri ini diproklamasikan bukan untuk memanjakan segelintir orang kaya, kalau begini sama saja kita merdeka tapi masih ada VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), ini permasalahanya,” kata Gatot seperti dilihat dalam diskusi virtual FNN soal 7 Tahun Pemerintahan Jokowi pada Rabu, 20 Oktober 2021.

Gator merasa heran, di masa pandemi Covid-19, para pengusaha semakin kaya sama seperti para pejabat baik pusat maupun daerah.

Sementara, hanya rakyat kecil yang benar-benar merasakan dampak dalam serangan virus dari China tersebut.

“Jumlah orang super kaya Indonesia dengan kekayaan lebih dari 100 juta USD atau Rp 1,4 triliun jumlahnya naik 22,29 persen dari tahun 2019, ini sangat luar biasa, kondisi ini sangat kontras dan ironis,” ucapnya.

Dia pun menyoroti jika anak cucu bangsa ini akan menanggung utang yang sangat banyak akibat ulah rezim yang ada sekarang.

“Saya ingatkan, jangan remehkan bahaya dari utang-utang negara saat ini, beban cicilan utang negara yang membengkak dapat membuat rakyat lebih miskin,” katanya.

Dengan kondisi krisis seperti saat ini, seharunya DPR dan pemerintah mampu menjadikan semua kebijakan berpihak pada rakyat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *