Breaking News! Bersila di Tengah-tengah Massa Aksi, Anies: Hidup Buruh!

banner 400x400

 

 

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Jakarta, Hajinews.id — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui ratusan massa buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta.

Pantauan di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta, Anies keluar menemui massa dengan duduk bersila di tengah-tengah massa aksi.

“Hidup buruh,” teriak Anies melalui pengeras suara, Senin (29/11/2021).

“Hidup,” balas massa buruh bersorak gembira karena ditemui orang nomor satu di Ibu Kota itu.

Saat menemui buruh, Anies menyampaikan keberatan atas Upah Minimim Provinsi (UMP) yang diterapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Anies pun menyebut angka kenaikan itu tidak cocok jika diterapkan di DKI Jakarta karena dinilai terlalu kecil.

“Kita mengatakan formula ini tidak cocok untuk diterapkan di Jakarta. Formula ini kalau diterapkan di Jakarta tidak sesuai. Kami pun berpandangan ini angka yang terlalu kecil untuk buruh di Jakarta,” ujar Anies.

Anies bahkan mengaku sudah berikirim surat ke Kemenaker.

Sambutan dari Anies itu disambut tepuk tangan riuh oleh seluruh massa buruh.

Terlihat massa menyalakan flare berwarna-warni. Tampak massa memutar musik dari atas mobil komando lalu bernyanyi bersama sambil berjoget.

Arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan sempat tersendat karena ramainya massa buruh hingga memenuhi badan jalan. Sejumlah petugas kepolisian tampak berjaga di sekitar lokasi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyurati Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah untuk meninjau ulang formula penetapan UMP 2022 di Ibu Kota. Anies menilai formula yang sudah ditetapkan tidak cocok.

“Saya memang terbiasa menyelesaikan masalah bukan umbar masalah, kita bersurat pada Kemenaker Formula ini tidak cocok untuk diterapkan di Jakarta. Karena itu kita mengirimkan surat sesuai prosedur bahwa formulanya harus memberikan rasa keadilan. Jadi itu sudah kami kirimkan dan sudah fase pembahasan. Kita ingin di Jakarta baik buruh maupun pengusaha merasakan keadilan,” ujar Anies saat menemui massa buruh di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/11/2021).

Sementara itu, dalam surat yang dikirimkan Anies ke Menaker meminta agar formula penetapan UMP DKI ditinjau ulang. Surat itu dikirim Anies per 22 November kemarin.

“Kenaikan yang hanya sebesar Rp 38 ribu ini dirasa amat jauh dari layak dan tidak memenuhi asas keadilan, mengingat peningkatan kebutuhan hidup pekerja/buruh terlihat dari inflasi DKI Jakarta sebesar 1,14%,” demikian isi salah satu poin surat Anies tersebut.

Dalam surat itu juga dijelaskan tidak semua sektor mengalami penurunan akibat pandemi Corona. Justru menurut Anies,ada sektor yang mengalami peningkatan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *