Melapor Kepada Allah

Melapor Kepada Allah
Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id
banner 400x400

Oleh Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Hajinews.id – Mereka yang tertindas, teraniaya, namun tidak mampu membela diri, pasti mengadukan persoalannya kepada Dzat Yang Mahakuasa, menurut keyakinan yang dianutnya. Dan kita tidak bisa memastikan apakah laporan atau aduannya kepada Tuhan itu dikabulkan atau tidak. Tapi menurut Al-Qur’an, Allah mempersilahkan manusia mengadukan persoalan kepada-Nya, atau berdoa kepada-Nya, dimana Dia pasti akan mengabulkan permintaan orang yang teraniaya. Nabi Muhammad Saw bersabda; takutlah kepada doa orang yang teraniaya, karena Allah pasti mengabulkan doanya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Ada Mahasiswi bunuh diri setelah pacarnya yang mendesaknya melakukan aborsi; ada keluarga dari 6 orang laskar FPI yang dibunuh, saat ini terus memohon kepada Allah agar para pembunuh putra-putri, saudara mereka dibalas oleh Allah, karena mereka tidak mampu membalaskan sakit hati mereka. Ada istri tahanan yang diperkosa ramai-ramai oleh polisi, tapi polisi ini hanya di mutasi, tidak dipidana; ada yang dijebak dengan narkoba oleh polisi, lalu di peras, dimintai duit agar tidak dipenjara. Dan banyak lagi kita bisa baca, kejadian demi kejadian, yang sangat mungkin dilaporkan kepada Tuhan oleh pihak-pihak yang merasa teraniaya, tapi tidak mampu membalas. Kasusnya dalam setahun bisa ribuan, terjadi di berbagai kota di tanah air.

Ada juga kasus seperti tanah mereka dirampas oleh mafia tanah, kebon mereka digusur tanpa ganti rugi, bansos yang jadi hak mereka di korupsi, dan banyak lagi kasus sejenis.

Jika ribuan, ratusan ribu atau jutaan orang yang berdoa kepada Tuhan, tentu doa mereka itu akan menggetarkan Arasy. Kita tidak tahu apa yang akan Tuhan lakukan, tapi rasanya tidak mungkin Dia menyuruh berdoa, jika tidak mengabulkannya.

Lalu ada pula yang hobby mengumbar kemaluannya, kemolekan tubuhnya; sex online, banyak situs berbayar melayani perilaku menyimpang seperti itu.

Tidak sedikit pula yang suka menikmati riba. Melipatgandakan utang mereka yang jatuh tempo tapi tidak mampu membayarnya.

Kesemua hal di atas itu, jika Allah memberikan azab sebagai pengabulan atas doa mereka yang teraniaya, menghukum mereka yang menzalimi diri mereka sendiri, maka bentuk hukuman itu bisa menimpa siapa saja, termasuk yang tidak terlibat dalam perbuatan dosa tadi.

Gunung meletus, banjir bandang, gempa bumi, tanah longsor, tsunami, silih berganti; tidak serta Merta bahwa yang tertimpa bencana itu adalah pelaku kemaksiatan, tapi pasti bencana itu dipicu oleh pelaku maksiat tadi, dimanapun mereka berada di negeri itu.

Itulah hukuman Allah kepada pemimpin di suatu negeri, yang kelak akan dipertanggungjawabkannya dihadapan Allah, karena tidak menjalankan syariat agama atau mengingkari ayat-ayat Allah dalam menjalankan kekuasaannya.

Anda boleh berpendapat berbeda. Dan itu hak anda untuk berpendapat berbeda. Apalagi jika rujukan anda bukan Al-quran dan Hadits.

Mungkin rujukan anda Pancasila, yang dalam prakteknya juga tidak dijalankan. Silahkan saja. Tapi waspadalah karena berbagai bencana alam sedang bersiap melanda berbagai daerah di tanah air. Bisa menimpa siapa saja, Kapan saja.

Semoga Allah SWT senantiasa menjaga dan melindungi kita, menjauhkan dari azab-Nya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *