Uji Coba Sistem Umrah, AMPHURI ke Arab Saudi

Jemaah RI Pengguna Pfizer Langsung Umrah
Jemaah RI Pengguna Pfizer Langsung Umrah
banner 400x400

Hajinews.id – Sebanyak 25 orang tim advance dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), berangkat ke Arab Saudi untuk melakukan uji coba sistem umrah.

Uji coba sistem umrah tersebut melibatkan anggota Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) lainnya, yakni Himpuh, Ampuh, Sapuhi, Asphuri, dan Asphurindo.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP AMPHURI H.M. Azhar Gazali mengatakan, tim mitigasi melakukan pemantauan lokasi guna memastgikan sistem umrah yang diterapkan di Arab Saudi.

Ke-25 tim advance mitigasi yang dikirimkan terdiri dari owner PPIU. AMPHURI memberangkatkan 5 orang pengurus DPP. Adapun di antaranya, yaitu Waketum H.M. Azhar Gazali, Wasekjen H.Rizki Sembada, Ketua Koperasi ABM H.Amal, Kabid Haji H.Ismail, dan Wakabid Hubungan LN H. Syaiful Bahri.

Azhar mengungkapkan, dari pantauan tim advance sistem umrah yang dijalankan oleh otoritas Arab Saudi sama dengan saat kondisi normal.Perbedaannya hanya pada proses PCR, dimana tes PCR harus dilakukan di laboratorium yang diusulkan oleh pihak Arab Saudi.

“Pada saat ketibaan yang berbeda itu hasil PCR kita. Hasil PCR ini itupun hanya untuk memastikan bahwa PCR yang kita lakukan adalah PCR yang dilakukan di laboratorium yang dituju oleh pihak Saudi,” kata Azhar secara virtual, Minggu (2/1/2022).

Dilansir inews, tahapan berikutnya yakni dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh dokumen perjalanan, seperti visa dan paspor. Usai semua terlaksana, dia dan tim advance lainnya dibawa oleh tim dari Saudi untuk melakukan karantina.

“Jadi, total 25 orang tim advance ini termasuk kami dari AMPHURI ini melaksanakan aturan untuk melakukan karantina selama 5 hari di Jeddah,” ujar Azhar.

Lebih lanjut, Azhar mengingatkan kepada calon jamaah umrah untuk mematuhi aturan karantina. Hal tersebut dilakukan, agar ibadah umrah bagi jamaah asal Indonesia tidak ditutup lagi seperti yang telah terjadi sebelumnya.

“Kita sampaikan bahwa karantina ini harus benar-benar diperhatikan, harus benar-benar tertib. Jangan melanggar peraturan, jangan keluar dari hotel. Kita tidak mau case yang tahun lalu terulang kembali, sehingga umrah dengan alasan kita banyak melakukan pelanggaran maka ditutup lagi,” tutur Azhar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *