Wamenag Sebut Arab Saudi Belum Bicara soal Kuota Haji

banner 400x400

Jakarta, Hajinews.id – Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid menyebut hingga kini Pemerintah Arab Saudi belum berbicara terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 h/2022M. Sehingga pembahasan kuota haji juga dapat dibicarakan.

“Dalam rangka memperoleh kuota haji, kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi. Namun pemerintah Arab Saudi menyampaikan belum dapat melakukan pembicaraan terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 H/2022M,”ucap Zainut dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI yang disiarkan secara daring, Kamis, (13/1/2022).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Lebih lanjut, Zainut mengatakan salah satu tahapan persiapan penyelenggaraan ibadah haji adalah dilakukannya MoU tentang jumlah kuota haji.

“Dalam kondisi normal dan memperhatikan pengalaman tahun lalu, Mou tentang kuota Haji dilakukan pada bulan rabiul awal s/d Robiatssani (rabiul akhir),”ujar dia.

Bahkan, dia pun belum dapat memperoleh kepastian tentang ada tidaknya keberangkatan jemaah haji 1443H/2022M hingga saat ini.

Pasalnya sejak Menag Yaqut melakukan koordinasi dengan pemerintah Arab Saudi yaitu Menteri urusan Islam dakwah dan penyuluhan dr. Abdullatif Al syeikh, Gubernur Mekah pangeran Khalid bin al Faisal dan Menteri Haji dan umrah dr.Tawfiq bin Fauzan Al rabeah pada bulan November 2021 lalu, pemerintah Arab Saudi belum membicarakan hal tersebut.

“Hasil dari koordinasi tersebut diperoleh informasi bahwa sampai dengan saat ini kepastian tentang ada atau tidaknya penyelenggaran ibadah haji pada tahun 1443H/2022M, belum dapat diperoleh,” ujar dia.

Walaupun begitu pemerintah, kata Zainut terus melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443H/2022M. Mulai dari menyusun beberapa skenario penyelenggaraan ibadah haji dimana pemerintah melakukan mitigasi terhadap penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443H/2022M dengan dua opsi yaitu kuota penuh kuota terbatas dan tidak memberangkatkan jemaah haji.

“Pemerintah sampai saat ini tetap bekerja untuk menyiapkan opsi pertama kuota penuh. Sehingga penyelenggaraan ibadah haji dapat berjalan secara normal seperti penyelenggaraan ibadah haji pada tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya.

Selain itu, pemerintah tidak melakukan social distancing dalam penerbangan haji tahun 1443/2022 namun dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Zainut mengatakan hal ini atas pertimbangan bahwa seluruh jemaah haji telah mendapatkan vaksinasi covid 19 dan dilakukan PCR sebelum berangkat, sebelum kepulangan dan Setelah tiba di tanah air. Serta pelaksanaan karantina sebelum pemberangkatan dan setelah kepulangan.

“Keputusan ini diambil dengan alasan seluruh penumpang sudah dilakukan vaksinasi swab dan karantina. Serta dalam rangka efisiensi biaya penyelenggaraan ibadah haji mengingat begitu besarnya biaya yang harus ditanggung jemaah haji jika kebijakan social distancing diterapkan,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *