Hikmah Malam : Kisah Teladan Abu Bakar Ash-Shiddiq

banner 400x400

Hajinews.id – Abu Bakar Ash Shiddiq merupakan salah satu sahabat yang termasuk dalam Khulafaur Rasyidin. Ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang sederhana. Ia memimpin masyarakat Islam menggantikan Rasulullah SAW setelah beliau wafat.

Meski cukup singkat menjadi pemimpin, di mana hanya dua setengah tahun saja. Namun selama itulah Abu Bakar banyak memberi keteladanan bagi umat Islam. Sebelum menjadi Khalifah, ketika kaum Muslimin mulai hijrah ke Madinah, Abu Bakar pergi menghadap Rasulullah SAW dan berkata.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk berhijrah,”.

“Tunggulah, semoga Allah memberi seorang teman untukmu,” kata Rasulullah SAW.

Kala itu, Abu Bakar merasa gembira jika kelak menjadi teman hijrah Rasulullah SAW. Kemudian ia pergi membeli dua ekor unta dan menggembalakannya, sembari menunggu waktu untuk berhijrah. Beberapa waktu kemudian, pada suatu hari Rasulullah SAW menemui Abu Bakar dan berkata,

“Wahai Abu Bakar, sesungguhnya Allah telah mengizinkanku berhijrah,”

“Bolehkah aku menemanimu wahai Rasulullah?” tanya Abu Bakar.

“Temanilah aku wahai, Abu Bakar,” kata Rasulullah SAW.

Sayyidah Aisyah pernah berkata, “Dalam hidupku aku tidak pernah melihat seorangpun yang menangis lantaran gembira, sebagaimana menangisnya Abu Bakar. Padahal sungguh, itu merupakan perjalanan maut yang bisa mengancam nyawa Abu Bakar. Meskipun demikian, ia malah menangis bahagia karena akan menemani Rasulullah SAW dalam perjalanan tersebut,”

Ketika waktu berhijrah telah tiba, Abu Bakar Ash-Shiddiq mengambil semua hartanya sebagai bekal perjalanan. Dengan begitu, Abu Bakar tidak meninggalkan bekal apapun untuk keluarganya. Ia pasrahkan dengan ikhlas perlindungan keluarganya hanya kepada Allah SWT. Mengingat kecintaan terhadap agamalah yang mendorong Abu Bakar untuk melakukan ini.

Abu Bakar As-Shiddiq lalu berangkat hijrah bersama Rasulullah SAW hingga keduanya sampai di Gua Tsur. Ketika Rasulullah SAW hendak masuk ke dalam gua tersebut, Abu Bakar berkata.

“Jangan wahai Rasulullah, hingga aku merasa tenang bahwa di dalam gua ini tidak ada sesuatu pun yang menyakitimu,”

Oleh karena itu, Abu Bakar masuk ke dalam gua tersebut dan segera memeriksa seluruh isi gua dengan seksama, hingga dia yakin bahwa gua tersebut aman tanpa ada gangguan apapun. Abu Bakar kemudian menyobek sedikit bajunya dan menyumpal lubang yang ada di gua itu.

Setelah keadaan benar-benar aman, barulah Rasulallah SAW memasuki gua tersebut. Rasulullah SAW lalu menanyakan perihal baju Abu Bakar yang robek.

“Aku khawatir jika engkau terkena sesuatu, wahai Rasulullah,” jawab Abu Bakar.

Beberapa saat setelah itu, Rasulullah SAW tidur dan meletakkan kepala beliau di atas paha Abu Bakar Ash-Shiddiq. Akan tetapi, Abu Bakar kembali melihat sebuah lubang dan ia tutupi dengan kakinya hingga tidak ada sesuatupun yang akan menyakiti Rasulallah SAW.

Ternyata, di dalam lubang tersebut terdapat seekor kalajengking dan menyengat kaki Abu Bakar. Namun, Abu Bakar sama sekali tidak mengeluarkan ras sakit itu sedikitpun. Hal tersebut bertujuan agar Rasulallah SAW tidak terbangun. Karena tak kuat menahan rasa sakit, terpaksa Abu Bakar harus meneteskan air matanya. Seketika itu juga Rasulallah SAW terbangun dan menanyakan keadaan Abu Bakar.

“Bapak dan ibuku sebagai tebusannya, wahai Rasulullah. Sesungguhnya aku disengat kalajengking,” jawab Abu Bakar.

Setelah itu, Rasulullah SAW mengusapnya dan atas izin Allah SWT rasa sakit Abu Bakar sembuh. Wallahu A’lam Bishawab.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *