Viral Suntik Vaksin Kosong ke Siswi SD! Bobby Nasution Merespons, Dokter Minta Maaf

banner 400x400

Medan, Hajinews.id – Video seorang petugas kesehatan (vaksinator) suntik vaksin kosong ke siswi SD viral di media sosial. Video suntik vaksin kosong ke siswi SD itu ramai dibagikan sejak Kamis (20/1/2022) pagi.

Dalam video, tampak petugas kesehatan yang mengenakan stelan celana krim dan baju merah membuka sebuah suntik yang masih baru. Wanita itu lalu mengangkat lengan baju bocah SD yang akan disuntik tersebut. Tanpa memasukkan cairan vaksin, wanita itu langsung menyuntikkan suntik yang masih baru ke lengan kiri bocah SD itu.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Mungkin ini yang disebut suntik virtual,” tulis akun Instagram inimedanbung.

Postingan ini pun langsung direspon cepat oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution.

“Lokasi tepatnya di mana?,” tanya Bobby di kolom komentar.

Komentar Bobby Nasution itupun langsung banjir balasan dari netizen dan ditautkan oleh akun Instagram inimedanbung.

“Izin pak wali, info dari kawan-kawan netizen ini lokasinya di Simpang Kantor, SD Dr Wahidin Sudirohusodo,” balas akun tersebut.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufik Ririansyah merespons.Taufik mengatakan pihaknya akan segera menelusuri terkait kebenaran video tersebut.

“Saya belum tahu, tapi nanti saya akan cek dulu dan kami dari Dinkes Medan akan menelusuri lebih lanjut,” ujar Taufik, Kamis (20/1/2022).

Taufik pun menyayangkan jika hal tersebut benar terjadi. Ia akan menindak tenaga kesehatan jika benar yang terjadi di dalam video menyuntikkan vaksin kosong.

“Kita pasti akan tindak tapi harus tahu dulu kebenarannya,” ucapnya.

Setelah video ini menjadi viral, Dokter G yang menyuntikkan vaksin kosong itu meminta maaf.

“Saya mohon maaf atas kesilapan yang saya buat ini,” kata dokter G di Mapolres Belawan, Jumat (21/1/2022).

Sementara, Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan peristiwa itu terjadi saat vaksinasi di SD Dr Wahidin, Medan, pada 17 Januari 2022. Saat itu ada 500 anak yang dijadwalkan akan disuntik.

Tatan mengatakan pihaknya masih memproses hal ini. Dia menyebut pihaknya berkoordinasi dengan pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menyelesaikan kasus ini.

“Ini tetap berproses, kami menindaklanjuti dari video viral yang beredar,” tuturnya. (Sitha/dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *