Dikabarkan Mundur dari PBNU, Begini Kata Gus Salam dan Gus Kautsar

banner 400x400

Hajinews.id — Jelang pelantikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama hasil yang akan diadakan pada 31 Januari 2022 di Kalimantan Timur, ada da dua kader muda NU Jawa Timur yang menarik diri dari kepengurusan PBNU 2022 – 2027 tersebut. Mereka adalah KH Abdus Salam Shohib atau Gus Salam dan Abdurrohman Al-Kautsar yang akrab disapa Gus Kautsar.

“Ya, atas arahan Kiai Sepuh agar kami tetap istiqomah berkhidmat mendampingi Rais dan Ketua PWNU Jawa Timur,” ujar Gus Salam, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, dalam keterangan Kamis 27 Januari 2022.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Permohonan mundurnya Gus Kautsar dan Gus Salam dari kepengurusan PBNU secara tegas telah disampaikan KH Nurul Huda Djazuli, Mustasyar PWNU Jatim dan Mustasyar PBNU.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, meminta agar Gus Kautsar dan Gus Salam tetap di Jawa Timur, berkhidmat nderekaken (membantu) KH Anwar Manshur, Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur, sekaligus aktif mengurusi Pesantren.

Begitu juga dengan Gus Kautsar yang bertutur singkat bahwa yang memerintahkan ia dan Gus Salam khidmah adalah Kiai Nurul Huda Djazauli.

“Ya, kami ditempatkan di mana saja monggo kerso beliau. Beliau jauh lebih pirso (memahami lahir batin) kualitas kami dari pada diri kami sendiri. Sam’an wa tha’atan (mendengar dan menaati),” kata Gus Kautsar menambahkan.

Seperti diketahui, Gus Kautsar adalah putra KH Nurul Huda Djazuli, Pengasuh Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri. Sementara Gus Salam adalah putra KH Sohib Bisri, yang tidak lain adalah cucu KH Bisri Syansuri yaitu Pendiri Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang dan Rais Aam PBNU 1970-1980.

Terkait dengan hal tersebut, KH Nurul Huda menulis surat secara resmi yang ditujukan kepada Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, tertanggal 13 Januari 2022. Pada Selasa, 18 Januari 2022, disampaikan Gus Kautsar dan Gus Salam perihal mundur dari PBNU pada pertemuan di Lirboyo.

Sementara itu, mundurnya dua tokoh tersebut, tak ada hubungannya dengan masalah PKB dan hubungannya dengan NU.

“Ini murni karena keduanya berkhidmat untuk memperkuat jajaran PWNU Jawa Timur,” kata Syukron Dossy, Wakil Sekretaris PWNU Jatim menegaskan.(dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *