Hebat! Penerimaan Negara Melesat 100 Persen, Sri Mulyani Pede APBN Sehat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
banner 400x400

 

 

Bacaan Lainnya
banner 400x400

 

 

Jakarta, Hajinews.id –  Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim penerimaan negara sudah di atas 100 persen.

“ Kinerja Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) kita menguat yang tadi Pak Narso bilang sudah pamer Rp30 triliun, saya juga boleh pamer sedikit penerimaan negara kita diatas 100 persen. Ini karena kita bersama memulihkan, karena ekonomi baik,” tutur Sri Mulyani saat acara BRI Microfinace Outlook 2022, Kamis (10/2/22).

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa APBN mulai sehat dengan pulihnya ekonomi. Hal ini terlihat dari kerja keras APBN yang luar biasa dalam menangani Covid-19.

Sri Mulyani memaparkan belanja negara di tahun 2021 mencapai Rp2.786 triliun, lebih tinggi dari APBN awal. Sebagian besarnya untuk pemulihan ekonomi nasional, kemudian yang paling utama untuk kesehatan yang dikeluarkan hampir Rp94 triliun untuk membayar perawatan masyarakat akibat Covid-19.

“ Karena belanja kesehatan akibat kemaren naiknya delta, terutama untuk perawatan kita sudah mengeluarkan hampir Rp94 triliun untuk membayar masyarakat kita yang dirawat akibat covid. Itu masih ada tagihan Rp23 triliun di tahun 2022 yang harus kita bayar dari perawatan di tahun 2021,” terangnya.

Menurut Sri Mulyani, belanja negara tetap terjaga untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Defisit pada tahun 2021 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2020.

“ Kalau tahun 2020 kita mengalami defisit Rp947 triliun atau 6,14 persen dari GDF. Kalau tahun 2021 kemaren kita tutup auditity, belum diaudit tentu saja adalah pada level Rp783,7 triliun atau setara 4,5 persen dari GDF,” jelasnya.

Untuk target defisit awal tahun 2021 menurut UU APBN ada sekitar Rp1.006,4 triliun yang direalisasikan sentuh Rp783,7 triliun atau secara sederhana menjadi 17 persen lebih rendah dari apa yang sudah ditargetkan sebelumnya.

“ Nah ini yang menggambarkan APBN kita walaupun kerja ekstrim keras, tapi kita mencoba untuk mulai menyehatkan. Ini belum termasuk bahwa saya belum melakukan PMN cukup banyak,” tambahnya.

Sekadar informasi, sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan hanya akan mencapai 4,7 persen atau lebih rendah dari yang telah ditetapkan dalam APBN 2022 sebesar 4,85 persen atau Rp868,02 triliun. Namun, capaian tersebut dengan estimasi penerimaan negara sebelum ada commodity boom dan sebelum ada UU pajak.

“ Tahun depan defisit (APBN) 4,7 persen tapi dengan estimasi penerimaan negara sebelum ada commodity boom dan sebelum kita ada UU pajak. Kita berharap defisitnya bisa lebih rendah dari ada di dalam UU (APBN),” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kamis (18/11/2021).

 

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *