Kementerian Agama Tegaskan Pemberangkatan Jemaah Haji Masih Akan Dirapatkan

Ilustrasi haji (istimewa)
banner 400x400

Hajinews.id — Ihwal pemberitaan yang beredar, bahwa kuota jemaah haji Indonesia akan mengalami penurunan hingga 50%, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI yang juga Anggota Dewan Pembina Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI), Hilman Latief menampik hal tersebut.

“Itu enggak benar, masih belum ada info resmi,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (15/2).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Ia menjelaskan, saat ini pihak kerajaan Saudi Arabia masih dalam tahap persiapan terkait pemberian jumlah kuota bagi negara pendatang untuk melaksanakan ibadah ke tanah suci tersebut.

“Saudi juga masih menyiapkan,” imbuhnya.

Hilman mengatakan, akan segera melakukan rapat kerja dengan Komisi VIII terkait dengan keputusan dan pelaksanaan haji pada tahun 2021.

Sebelumnya, pada rapat dengan DPR RI dua hari lalu, anggota komisi VIII DPR RI M Husni mengatakan, jelang keberangkatan haji, pihaknya bersama dengan pemerintah berupaya semaksimal mungkin agar kuota jemaah haji tahun 2022 ini tidak dikurangi.

Dari jumlah 220.000 jemaah Indonesia bisa berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji tahun ini, diharapkan memiliki titik terang.

“Tentu dengan kondisi dua tahun belakangan di mana jamaah tidak dapat menunaikan ibadah di tanah suci maka jumlah antrian haji semakin bertambah. Untuk itu, agar jumlah antrian tidak terus bertambah maka kami di DPR RI terus mendorong agar kuota jamaah haji bisa secara penuh diberangkatkan,” papar Husni.

Selain masalah kuota haji, Husni menyampaikan masalah dana biaya haji juga menjadi fokus utama, diketahui dengan kondisi pandemi covid-19, maka biaya jamaah kian bertambah. Karena jamaah akan melakukan karantina pulang pergi, swab PCR dan lainnya. “Maka dengan begitu otomatis biaya juga akan bertambah,” tandas politisi Partai Gerindra ini.

“Namun, kami juga memohon kepada Kementerian Kesehatan agar PCR yang di dalam negeri bisa digratiskan. Paling tidak ini bisa mengurangi beban jamaah. Kami di DPR RI pun terus berupaya agar kenaikan biaya haji tidak terlalu tinggi. Bahkan kalau bisa menyamai ONH (Ongkos Naik Haji) di tahun 2020,” katanya lagi.

Lanjut Husni, sejauh ini Arab Saudi memastikan tetap membuka penyelengaraan ibadah haji. Namun pihak Saudi akan memilih negara mana saja yang boleh atau tidak mengirimkan jamaahnya.

“Indonesia sendiri sejauh ini menjadi salah satu negara yang penanganan covid-19 nya cukup baik. Tentu ini menjadi faktor penting Indonesia tetap diperbolehkan untuk mengirimkan jamaahnya untuk menjalani ibadah haji,” pungkasnya.(dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *