Kakanwil Kemenag: Video Rekaman Menag Dipelintir, Ajak Umat Budayakan Tabayyun

Video Rekaman Menag Dipelintir
SAMPAIKAN KETERANGAN PERS: Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov Jateng Musta’in Ahmad didampingi Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Imam Taufiq, Wakil Rektor M Mukhsin Jamil dan Kepala Biro AAKK Syaifuddin Zuhri menyampaikan keterangan pers usai menghadiri Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru di Ruang Theater Rektorat UIN Walisongo, Jumat (25/2).

SEMARANG, Hajinews.id – Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov Jateng Musta’in Ahmad mengatakan, ada pihak yang dengan sengaja memelintir video Menteri Agama RI Gus Yaqut Cholil Qoumas terkait Surat Edaran (SE) tentang Pengaturan Pengeras Suara di Masjid dan Mushala.

‘’Budaya Tabayyun, check and recheck, konfirmasi dan memeriksa informasi merupakan keharusan yang diperintahkan agama dalam Al-Qur’an. Tabayyun mengharuskan untuk tidak tergesa gesa menyimpulkan sesuatu apalagi hanya bersumber dari potongan video bahkan berita yang dipelintir untuk membuat kegaduhan,’’ tegas Musta’in.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dia mengatakan hal itu dalam keterangan pers usai menghadiri Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru di Ruang Theater Rektorat UIN Walisongo, Kampus 3 Jalan Prof Hamka, Ngalian, Semarang, Jumat (25/2). Saat menyampaikan keterangan pers, Kakanwil didampingi Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Imam Taufiq, Wakil Rektor I M Mukhsin Jamil dan Kepala Biro AAKK Syaifuddin Zuhri.

Musta’in mengaku sudah menyebarkan video utuh penyataan Menteri Agama tentang SE Pengaturan Pengeras Suara di Masjid dan Mushala kepada Kepala Kantor Kemenag se-Jateng. ‘’Kalau kita pahami secara utuh dan hati bersih pernyataan Menteri Agama RI Gus Yaqut Cholil Qoumas terkait SE tentang Pengaturan pengeras suara di Masjid dan Mushala, pasti kita akan segera paham bahwa pengaturan ini lebih bertujuan untuk menjaga kemuliaan syiar di satu sisi dan di sisi lain agar ketentramam kenyamanan dan keharmonisan hidup bersama terus dapat terjaga dengan baik,’’ tegasnya.

Dia menegaskan, tidak ada satupun kalimat Menteri Agama yang membandingkan suara adzan dengan anjing menggonggong.  ‘’Saya ingin tegaskan,  tidak ada satupun kalimat Menteri Agama yang membandingkan suara adzan dengan anjing menggonggong. Beliau bicara tentang suara-suara bising yang bisa menganggu bila tidak diatur,’’ tegasnya.

Musta’in tidak mau berspekulasi menuduh siapa yang sengaja melintir dan menggunggah video Gus Men dengan narasi yang dipotong-potong. ‘’Dalam kehidupan ini pengaturan atau pengelolaan itu sangat penting, bahkan ada nasehat kebaikan yang tidak dikelola dengan baik, bisa dikalahkan oleh kejahatan yang terkelola dengan baik,’’ katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *