Kepemimpinan Kiai Pondok Pesantren di Era Globalisasi

Kepemimpinan Kyai Pondok Pesantren
Dr Tobari MAg, Kepala MAN Kota Tegal
Oleh: Dr Tobari MAg, Kepala MAN Kota Tegal

Hajinews.idKEPEMIMPINAN kepala sekolah/madrasah tidak jauh berbeda dengan kepemimpinan seorang Kiai di Pondok Pesantren dalam menghadapi Globalisasi. Globalisasi adalah proses mendunianya suatu hal sehingga batas antara negara menjadi hilang. Globalisasi didukung oleh berbagai faktor, seperti perkembangan teknologi, transportasi, ilmu pengetahuan, telekomunikasi, dan sebagainya yang kemudian berpengaruh pada perubahan berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat. Ada tiga hal yang menjadi ciri khas dari adanya globalisasi, yakni makanan (food), pakaian (fashion), dan hiburan (fun). Dampak dari terjadinya globalisasi sungguh mengubah pola kehidupan manusia dalam ketiga hal tersebut di atas, mulai dari gaya hidup yang semakin konsumtif dan pragmatisme.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Era globalisasi tidak pernah menjadikan kiai, santri, dan para mutakhorrij pesantren tradisonal surut atau kendur untuk berbakti dan mengabdi untuk mewujudkan secara konkret amanat UUD 1945 dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan serta kemakmuran bersama. Sistem pendidikan pesantren tradisional sejak awal kelahirannya berhasil menciptakan pribadi-pribadi muslim Indonesia yang sederhana pola hidup kesehariannya, menjunjung tinggi kejujuran, kebersamaan, kekeluargaan, guyub dan kemandirian. Setiap komponen pesantren tradisional terlatih dan terdidik dengan keteladanan dan kepemimpinan kiai yang mandiri.

Santri-santri pesantren tradisional selama bertahun-tahun berinteraksi dengan kiai. Mereka sudah terlatih dan terdidik selalu mematuhi ujaran dan ajaran kiai. Kiai mendidik para santrinya untuk konsisten memegang teguh nilai-nilai luhur yang dipertahankan selama ini, yakni nilai-nilai dasar yang kukuh dan yang masih layak untuk tetap menjadi dasar dalam menghadapi tantangan terbesar pesantren saat ini yaitu globalisasi. Nilai-nilai yang dimaksud itu adalah nilai kemandirian, keikhlasan dan kesederhanaan. Ketiga nilai ini merupakan nilai-nilai yang dapat melepaskan masyarakat dari dampak negatif globalisasi dalam bentuk ketergantungan dan pola hidup konsumerisme yang lambat tapi pasti cenderung akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan umat manusia. Hal ini sesuai dengan karakter pesantren sebagai lembaga pendidikan rakyat.

Kepemimpinan kiai pondok pesantren tradisional di era globalisasi masih memainkan peranan dalam memelihara sistem nilai lama yang baik dan mengadopsi nilai baru yang lebih maslahat, dengan menjalankan fungsi-fungsi tradisionalnya lewat pembelajaran. Sampai sekarang kehadiran pondok pesantren tradisional masih tetap dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat.

Dengan demikian, kepemimpinan kiai pondok pesantren tradisional di era globalisasi dan usaha-usaha yang dilakukannya dalam meningkatkan mutu pendidikan, mengingat pada umumnya pesantren mempunyai karakteristik sebagai berikut. Pertama, Kepemimpinan kiai pondok pesantren tradisional masih tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional yang telah hidup di dalamnya selama berabad-abad. meskipun berada pada era globalisasi. Kedua, Pondok pesantren tradisional sebagai lembaga pendidikan sekaligus sebagai lembaga kehidupan yang sangat tergantung pada sistem nilai yang menjadi pedoman lengkap dengan simbol-simbolnya, menjadi alternatif ideal bagi sikap hidup menghadapi arus globalisasi. Ketiga, Kepemimpinan kiai pondok pesantren tradisional di era globalisasi relatif mampu beradaptasi sesuai perkembangan zaman.

Pondok pesantren memiliki spesifikasi peran tidak saja sebagai lembaga dakwah, lembaga pendidikan dan lembaga sosial. Lebih dari itu semua pesantren adalah bagian integral dari masyarakat secara keseluruhan yang tidak mungkin menutup mata dan menjauh dari realitas yang ada. Pondok pesantren tradisional memiliki paradigma pendidikan yang khas dan paradigma itu tetap diunggulkan sebagai dasar pijakan bagi pesantren berpartisipasi dalam segala persoalan masyarakatnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *