Al-qur’an dan Sains Menjelaskan Peristiwa Mengerikan Akan Terjadi Sebelum Hari Kiamat

Hari Kiamat
contoh kiamat kecil
Hajinews.id – Potensi alam semesta ini berakhir akan sangat mungkin terjadi bila ditinjau dari sisi sains. Berdasarkan Al-qur’an, ini disebut sebagai kiamat.

Dalam buku Tafsir Ilmi “Kiamat dalam perspektif Al-qur’an dan Sains” yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-qur’an, Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan mengenai keadaan Bumi pada hari Kiamat.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Ada tanda-tanda yang bisa diamati oleh mata manusia sebelum terjadinya kiamat. Ilmuwan bahkan telah mengemukakan skema-skema yang terjadi seperti Bumi bertabrakan dengan planet lain atau hantaman asteroid dan sebagainya.

Apapun skema atau teori yang diungkap ilmuwan, terdapat kekacauan besar yang akan dialami oleh Bumi. Salah satunya ialah guncangan yang dahsyat yang terjadi di Bumi. Allah SWT berfirman:

اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ

وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ

“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,” (QS Az-Zalzalah: 1-2)

Kata az-Zalzalah (guncangan yang dahsyat) adalah ism masdar (bentuk kata benda) dari zalzala – yuzalzilu – zalzalatan, yang mengguncangkan. Dengan demikian, az-zalzalah berarti guncangan.

Karena penyebutannya dalam Surah az-Zalzalah diikuti oleh maf’ul mutlaq, maka kata ini dimaknai sebagai guncangan hebat yang terjadi di seluruh penjuru Bumi.

Dalam Al-qur’an, kata ini dengan semua bentuk jadiannya disebut sebanyak 6 kali, dua kali di antaranya disebut dalam Surah az-Zalzalah ayat 1.

Ayat ini menerangkan bahwa peristiwa kiamat diawali dengan guncangan yang dahsyat yang meliputi seluruh Bumi. Fenomena gempa ini berbeda dengan yang selama ini terjadi, hanya bersifat lokal dan tidak menyeluruh ke seantero Bumi.

Peristiwa ini menjadi penanda yang mengingatkan manusia bahwa akhir kehidupan dunia telah datang, yang diikuti kemudian oleh kehidupan akhirat.

Sebagian ulama membagi kiamat menjadi dua, yaitu kiamat besar (al-qiyamah al-kubra) dan kiamat kecil (al-qiyamah as-sugra).

Dalam pengertiannya sebagai kiamat besar, kedatangan kiamat adalah niscaya. Saatnya pasti akan tiba dan tidak ada keraguan tentang kedatangannya. Allah SWT berfirman:

وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ

“Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya, dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur,” (QS Al-Hajj: 7)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kiamat (as-sa’ah) pasti akan terjadi. Saat itu semua yang ada di alam raya akan hancur, rusak dan binasa. Tidak ada satu pun yang tetap utuh.

Sementara kiamat kecil ialah peristiwa kematian manusia secara individual. Ketika seseorang meninggal, saat itu dapat dikatakan bahwa dia telah mengalami kiamat kecil dan semua makhluk hidup pasti akan mengalami kematian.

Sebagian pakar berpendapat bahwa kiamat kecil tidak hanya menimpa manusia, tetapi juga benda-benda di alam raya. Kehancuran berskala kecil seperti gempa Bumi, gunung meletus, banjir dan lainnya juga termasuk kiamat kecil.

Yang demikian karena peristiwa ini menimbulkan kerusakan di lokasi kejadian. Kiamat kecil seperti ini adakalanya terjadi karena faktor alamiah yang tidak dapat dihindarkan atau karena perbuatan manusia.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *