Pakar Kesehatan: Minum Teh Saat Sahur Tidak Dianjurkan, Ini Penjelasannya

Minum Teh Saat Sahur
Minum Teh Saat Sahur
banner 400x400
Hajinews.id Sahur hanya dengan meminum teh manis tak cukup bila kamu ingin mendapatkan manfaat optimal dari berpuasa selama bulan Ramadan, ungkap Pakar Gizi Klinik dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Dr. dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK.

“Saya sering menemukan orang yang sahur hanya minum teh biar gampang, malas bangunnya, mengunyah makanan tengah malam. Itu tidak boleh dilakukan kalau kita mau mendapatkan manfaat yang optimal saat puasa Ramadan,” kata dia dalam sebuah acara daring, dikutip Jumat (1/4).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Berpuasa selama bulan Ramadan diketahui memiliki sejumlah manfaat antara lain menjaga kadar glukosa darah, menurunkan kadar LDL (Low-density lipoprotein/kolesterol jahat), menjaga tekanan darah, membantu menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 6-10 persen dan diastolik 3,8- 10 persen pada pasien hipertensi.

Fiastuti yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia mengatakan, saat sahur sebagai awal dari puasa Ramadan, kamu membutuhkan jumlah asupan makanan dan minuman yang cukup dan lengkap.

Maksudnya yakni, makanan harus mengandung sumber karbohidrat seperti nasi, oat, kentang atau bihun, protein seperti ikan, ayam, telur, tahu dan tempe dan sedikit minyak untuk menimbulkan rasa enak pada makanan. Selain itu, sebaiknya ada sayur dan buah tinggi serat untuk menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama.

“Kuncinya (buah dan sayur) supaya tidak kelaparan, haus, perbanyak konsumsi sayur dan buah,” kata Fiastuti, seperti dikutip dari Antara

Kamu juga perlu meminum air sekitar 2-3 gelas yang boleh dikombinasikan dengan susu sebagai salah satu pangan fungsional yang bermanfaat untuk tubuh antara lain sumber karbohidrat, laktosa, lemak, protein, vitamin dan mineral.

Susu juga sebagai sumber kalsium yang terbaik yakni sekitar 300-600 miligram. Minum dua gelas susu selain memenuhi cairan dan protein juga kalsium sehingga mencegah osteoporosis.

Saat berbuka puasa, Sobat Agri disarankan menyantap makanan manis seperti kurma, kolak dan koktail buah sebanyak satu porsi sehingga tak berlebihan agar kadar glukosa darah tak tiba-tiba melonjak naik melebihi seharusnya. Konsumsi makanan manis berlebihan juga bisa menyebabkan berat badan naik.

“Makanan manis cukup satu porsi, tidak berlebihan. Tidak boleh sejak buka hingga mau tidur terus saja makan makanan manis karena menyebabkan kadar glukosa darah meningkat,” tutur Fiastuti.

Selama 14 jam berpuasa, kadar glukosa darah bisa menjadi turun walaupun masih normal. Inilah alasannya, di awal-awal puasa misalnya 1-3 hari pertama saat pukul 16.00, kamu sudah mulai agak lapar, haus, dan terkadang kepala agak berat.

Setelah menjalankan ibadah salat magrib, baru kamu bisa mulai menyantap makanan lengkap seperti saat sahur yakni mengandung karbohidrat, protein, sedikit minyak, ditambah sayur dan buah serta minum sekitar 4 gelas air sampai waktu tidur.

“Pada saat berbuka dianjurkan makan dalam porsi kecil. Lambung sudah 14 jam tak terisi makanan, kalau langsung diisi makanan porsi besar pasti lambung kaget. Salah satu keteraturan makan saat berpuasa yakni menjaga lambung dengan mengisi porsi kecil,” kata Fiastuti.

Setelah salat tarawih, masih ada kesempatan Anda untuk makan. Khusus bagi mereka yang menghindari peningkatan berat badan, bisa memilih camilan seperti buah potong atau salad sayuran.

Tetapi, untuk orang yang ingin menjaga atau meningkatkan berat badan, misalnya orang tua, maka bisa makanan padat kalori misalnya makaroni, lontong isi dan susu bagi mereka dengan risiko osteoporosis.

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *