Wabah Salmonella Serang Anak-Anak, Jajanan Telur Cokelat Kinder Kini Ditarik dari Pasaran

banner 400x400

 

Jakarta, Hajinews.id – Jajanan telur cokelat Kinder Surprise kini menjadi perhatian bagi sejumlah negara.Bahkan Ferrero, yang memiliki merek Kinder Surprise, telah menarik produknya di sejumlah negara Eropa, seperti Belgia, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, dan Swedia.
Usut punya usut, hal ini berkaitan dengan puluhan kasus Salmonella yang terjadi kurang dari dua minggu sebelum Paskah.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Mengutip Kompas.com, Badan Standar Makanan Inggris (FSA) mengatakan ‘telur cokelat’ tersebut memiliki hubungan potensial dengan wabah Salmonella.Pasalnya, 57 kasus telah ditemukan, dengan lebih dari tiga perempatnya adalah anak-anak berusia lima tahun atau lebih muda.

Dilansir dari Sky News, Ferrero telah menarik kembali sejumlah produk telur 20 gram asli yang berisi kapsul plastik kecil dengan mainan di dalamnya.

Produk telur dalam versi yang lebih besar dengan tanggal kadaluarsa 11 Juli 2022 dan 7 Oktober 2022 juga ikut ditarik dari pasaran.Menyusul produk tersebut, Kinder Schoko-Bons, Kinder Mini Eggs, Kinder Happy Moments, Kinder Mix, dan sejumlah produk lainnya juga telah ditarik.

Ferrro mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihaknya bekerja sama dengan Badan Standar Makanan (FSA) di Inggris dan Otoritas Keamanan Pangan Irlandia terkait kemungkinan hubungan dengan sejumlah kasus Salmonella yang dilaporkan.

“Meskipun tidak ada produk Kinder kami yang dirilis ke pasar yang terbukti positif Salmonella, dan kami tidak menerima keluhan konsumen, kami menganggap ini sangat serius karena layanan konsumen adalah prioritas utama kami,” ungkap pernyataan dari Ferrero.

“Kami menangani masalah keamanan pangan dengan sangat serius dan kami dengan tulus meminta maaf atas masalah ini,” tambah pernyataan itu.

Penarikan kembali produk telur cokelat ini terhitung terjadi hanya beberapa minggu sebelum Paskah, ketika Ferrero kemungkinan berharap untuk meningkatkan penjualan.

Mengonfirmasi penarikan produk telur cokelat, FSA juga angkat bicara.

“Ini sehubungan dengan hubungan potensial dengan wabah Salmonella. Sejumlah kasus ini terjadi pada anak-anak.”

“Untuk mengurangi risiko penyakit lebih lanjut, konsumen tidak boleh makan produk yang tercantum dalam peringatan penarikan dan mereka/orang tua atau wali anak-anak harus mengikuti saran risiko di dalamnya,” ungkap pernyataan FSA.

Hubungan antara kasus keracunan Salmonella yang dilaporkan dan telur Kinder ditemukan setelah penyelidikan yang dipimpin oleh UKHSA, Kesehatan Masyarakat Skotlandia, Kesehatan Masyarakat Wales, dan Badan Kesehatan Masyarakat di Irlandia Utara.

Apa itu Infeksi Salmonella?

Mengutip Parapuan.co, infeksi Salmonella (salmonellosis) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yang menyerang saluran usus.

Bakteri Salmonella biasanya hidup di usus hewan dan manusia dan dikeluarkan melalui feses.Manusia paling sering terinfeksi bakteri ini lewat air atau makanan yang terkontaminasi.

Biasanya orang yang terinfeksi salmonella tidak bergejala, tapi sebagian mengalami diare, demam, kram perut dalam delapan hingga 72 jam.

Dalam beberapa kasus, diare yang terkait dengan infeksi salmonella bisa menyebabkan dehidrasi, hingga memerlukan pertolongan medis.Komplikasi yang mengancam jiwa juga dapat terjadi, jika infeksi menyebar di luar usus.Risiko terinfeksi salmonella lebih tinggi ketika bepergian ke tempat atau negara dengan sanitasi yang buruk.

Gejala

Infeksi Salmonella biasanya disebabkan oleh makan daging mentah atau setengah matang, unggas, telur, atau produk telur.

Masa inkubasi berkisar dari beberapa jam hingga dua hari.

Sebagian besar infeksi salmonella juga dapat diklasifikasikan sebagai flu perut.

Kemungkinan tanda dan gejala infeksi seperti mual, muntah, diare, kram perut, demam, panas dingin, sakit kepala, hingga darah dalam tinja.

Beberapa jenis bakteri salmonella menyebabkan demam tifoid atau typhus (tipes).

Pengobatan

Kebanyakan orang yang terinfeksi salmonella busa sembuh dalam empat hingga tujuh hari dan tidak memerlukan pengobatan.

Selama sakit, penderita infeksi bakteri ini harus minum banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang karena diare.Namun jika mengalami diare parah atau sakit lebih dari seminggu, maka pasien perlu dirawat di rumah sakit.Untuk itu sebaiknya pilih makanan yang bersih ya, demi menjaga kesehatanmu dan keluarga.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *