Cak Nun Mengajak Belajar dari Kesetiaan Rasulullah SAW

Belajar dari Kesetiaan Rasulullah SAW
banner 400x400
Hajinews.idBudayawan dan ulama Emha Ainnun Najib atau Cak Nun mengajak manusia untuk belajar dari Rasullullah SAW tentang keteguhan hati dan kesetiaan kepada Allah. Apalagi Rasulullah SAW tak pernah mengharapkan balasan apapun saat menjalankan perintah dari Alllah.

Hal tersebut diungkapkan dalam program Menjelang senja bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng edisi ke-13 yang dipersembahkan PR Sukun, Jumat, (22/4/2022) petang yang ditayangkan di channel youtube MURIANEWS TV, CakNun.com, PR SUKUN, dan KIAI KANJENG.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Cak nun menceritakan saat Rasulluah pernah mendapat tawaran berupa kolusi harga benda oleh Abu Jahal melalui pamanya Abu Jahal, agar tidak berdakwah lagi. Namun hal tersebut lantas tak menjadikan Rasullullah bergeming dan tetap menjalankan perintah Allah.

Rasulullah SAW menjawab meski diletakkan matahari di tanganan kanan dan rembulan di tangan kiriku, aku tidak akan meninggalkan perintah Allah yang diberikan kepadaku,” kata Cak Nun menirukan jawaban Rasulullah SAW.

Hal tersebut menurutnya merupakan konsistensi dalam memegang suatu idealisme dengan mutlak dengan kesetiaan dan keteguhan yang tinggi.

Hal tersebut berbanding jauh dengan manusia zaman sekarang, di mana mereka akan tetap terlena ketika ada keuntungan lebih yang ada di depan mata.

“Sekarang diberi tambahan Rp 50 ribu saja, bisa mengubah pilihan. Itu bisa terjadi dalam hal apapun di kehidupan baik urusan pilihan kepemimpinan hingga masalah pekerjaan,” ucapnya.

Sifat manusia menurutnya dari dulu sampai sekarang yakni mengharap keuntungan termasuk dari Allah dalam mencari pahala saat beribadah. Padahal, sebenarnya tanpa berharap dan meminta pun Allah pasti memberi pahala bagi umatnya.

“Allah pasti memberi, Allah sangat sayang, Allah sangat bertanggungjawab terhadap umat. Murah hati, dermawan, maha pengasih dan maha penyayang itu sudah sifat Allah,” ujarnya.

Karena itu, sambung dia, marilah bentuk generasi muda atau putra masa depan dari masing-masing keluarga agar tidak selalu mengharap balasan termasuk pahala. Lantaran tanpa mengharap pun Allah akan memberikan pahala bagi umatNya.

“Selain mengajarkan iman bahwa Allah itu ada, juga harus mengajarkan agar percaya bahwa Allah itu memiliki sifat rahman rahim, maha pengasih lagi maha penyayang. Beribadahlah yang tulus tanpa mengharap suatu apapun,” imbuhnya.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *