Raih Kembali Fitri Dengan Bersedekah Di Akhir Bulan Ramadan

Raih Kembali Fitri Dengan Bersedekah
Raih Kembali Fitri Dengan Bersedekah

Oleh Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Hajinews.id – Gema takbir, tahmid, dan tahlil berkumandang, dipenghujung ramadan menyambut hari raya idul fitri. Umat Islam menyempurnakan ibadah-ibadah Ramadan mereka dengan memberikan “pinjaman” terbaik mereka kepada Allah, dengan mengeluarkan zakat fitrah. Bentuknya berupa sejumlah bahan makanan pokok yang diberikan kepada fakir miskin (secara materi), dan pahala ibadah-ibadah mereka kepada fakir miskin (secara spritual).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Mendermakan pahala ibadah kepada orang-orang yang fakir lagi miskin secara spritual dengan harapan agar Allah swt mengampuni dosa mereka yang senang berbuat nista, melakukan kezhaliman ini diisyaratkan Allah dalam Al-Quran agar kaum muslimin membalas kejahatan dengan kebaikan. Allah swt berfirman;

وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik”. (QS. Fushilat: 34)

Perbandingan jumlah populasi antara orang yang senantiasa mengerjakan kebajikan dengan mereka yang senang melakukan kejahatan memang tidak berbanding. Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui perihal ini. Dikatakan bahwa “Sangat sedikit diantara manusia itu yang pandai bersyukur”, demikian disampaikan Allah dalam Al-Quran.

Orang yang beriman memiliki kesadaran bukan hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah semata demi meraih kesalehan individu, namun juga memiliki kesadaran untuk mewujudkan kesalehan sosial dalam kehidupan masyarakat. Orang beriman beribadah kepada Allah bukan demi meraih pahala semata, namun lebih mengutamakan kedekatan kepada Allah. Sebab itu, pahala yang dijanjikan Allah kepada setiap jenis kebajikan yang dilaksanakannya di sedekahkannya kepada orang-orang kafir dengan menyampaikan kepada Allah agar pahala mereka diberikan kepada orang-orang yang selalu berbuat dholim itu, dengan harapan mereka mengubah prilaku buruknya, dan semoga Allah memberi mereka petunjuk dalam menjalankan ketaatan kepada Allah. Dan bagi orang beriman yang mengeluarkan sedekah pahala mereka dengan ikhlas karena semata ingin meraih kedekatan dengan Allah, mereka dijanjikan balasan 10 kali lipat dari pahala yang mereka sedekahkan itu dihari kemudian.

Jika zakat berupa harta benda itu mensucikan harta benda lainnya, maka sedekah berupa pahala itu, menjadi penyempurna ibadah yang telah dilakukan.

Dengan memberikan seluruh pahala amal ibadah yang telah dilakukan kepada Allah sebagai pinjaman, maka seorang muslim akan memasuki hari raya idul fitri dalam keadaan kosong, seperti kerta putih tanpa coretan. Tidak ada catatan pahala karena telah disedekahkan kepada Allah. Juga tidak ada catatan dosa karena telah Allah hapuskan dosa-dosanya sebagaimana janji Allah kepada orang yang menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan. Keadaan seperti kertas putih yang kosong tanpa catatan inilah yang disebut fitri. Jika diumpakan lain dapat berupa gelas yang kosong lagi bersih yang dapat diisi kembali dengan minuman pada hari-hari selanjutnya.

Keadaan kosong itu juga mendatangkan kesadaran diri bahwa ia tidak memiliki apa-apa, tidak merasa punya amal ibadah dengan segudang pahala. Sehingga mereka menjalani kehidupan selanjutnya secara wara dan tawadhu. Tidak lantas merasa lebih suci daripada orang lain.

Mari kita raih hari raya idul fitri dengan menyempurnakan amal ibadah kita di hari terakhir Ramadan tahun ini, dengan menyerahkan seluruh pahala amal ibadah Ramadan kita kepada Allah sebagai pinjaman atau tabungan yang akan diperoleh balasannya dengan berlipat ganda di hari kemudian. Dan semoga sedekah pahala dari orang-orang beriman ini, berdampak positif terhadap kehidupan sosial kebangsaan kita.

Insya Allah dengan sedekah itu mencegah azab Allah kepada bangsa dan negara kita akibat ulah sebagian warga bangsa yang melakukan berbagai macam kedholiman.

Semoga Allah swt menerima sedekah dari segala amal ibadah kita, serta memberi kita kemampuan untuk menjalani kehidupan pada hari-hari selanjutnya dalam keadaan takwa, dan semoga Allah swt mempertemukan kita kembali dengan bulan penuh berkah dan ampunan ini di tahun berikutnya dalam keadaan yang lebih baik.

Mohon maaf lahir batin
Taqabbala Llahu minna wa minkum, taqabbal ya Kariim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *