Polling Survei: Masyarakat Lebih Pilih Capres Jujur dan Anti Korupsi Dibanding yang Merakyat

Pilih Capres Jujur dan Anti Korupsi
Pilih Capres Jujur dan Anti Korupsi
Hajinews.id Lembaga survei Indo Riset membeberkan perubahan kriteria calon presiden sesuai ketertarikan responden.

Secara umum, responden sekarang lebih suka terhadap presiden yang jujur dan bersih dari korupsi, menggeser kriteria pemimpin harus merakyat atau sederhana.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hal tersebut dilihat dari hasil survei yang dilakukan pada 11-17 April 2022.

Selanjutnya juga dijelaskan oleh Direktur Indo Riset Roki Arbi bahwa responden diberikan pertanyaan mengenai kriteria presiden ke depannya.

Pertanyaannya adalah ‘menurut bapak/ibu, manakah di antara hal-hal di bawah ini yang paling penting dimiliki oleh presiden Indonesia ke depan?’

Berikut hasil survei dari responden sebagaimana yang dilansir dari Kompas:

  • Kejujuran dan bersih dari korupsi: 39,4 persen,
  • Merakyat/sederhana: 20,9 persen,
  • Ketegasan dalam mengambil keputusan: 16,2 persen,
  • Prestasi/kinerja dalam memimpin: 8,4 persen,
  • Pengalaman memimpin sebagai kepala daerah: 7,1 persen,
  • Cerdas/pintar: 4,8 persen,
  • Lainnya: 2,7 persen,
  • Tidak tahu/tidak jawab: 0,4 persen.

Selanjutnya, pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes melihat bahwa telah terjadi pergeseran selera masyarakat dalam memilih calon pemimpin.

Pada pilpres yang lalu sosok yang sederhana dan merakyat merupakan kunci agar seorang capres dapat terpilih di dalam kontestasi.

“Makanya kemudian Pak Jokowi yang merepresentasikan pemimpin yang sederhana dan merakyat itu dapat memukau atau menarik perhatian publik,” ujar Arya, Kamis 19 Mei 2022.

Perubahan selera masyarakat ini, menurut dia, merupakan sesuatu yang positif.

Artinya, masyarakat melihat bahwa sosok pemimpin ke depan yang dibutuhkan adalah yang berintegritas, jujur, dan bersih dari korupsi.

“Saya kira ini kabar baik. Karena pemerintahan yang bersih, baik, berintegritas, itu memang sesuatu yang dibutuhkan untuk kepemimpinan ke depan,” tuturnya.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *