Kisah Pastor di Amerika yang Bersyahadat Usai Melihat Umat Muslim Shalat

Foto: Republika

 

 

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hajinews.id – Hidayah adalah salah satu ketentuan Allah yang bisa ditetapkan pada siapa pun. Seperti yang dialami oleh seorang pastor di Amerika ini. Ia menjadi mualaf setelah melihat umat Muslim shalat. Lantas seperti apa kisahnya? Berikut ulasan DepokToday.com

Adalah Samuel Shropshire, seorang pastor di Amerika yang mendapat hidayah tersebut. Peristiwa itu dialaminya ketika beberapa hari kerja di Arab Saudi sebagai penerjemah Alquran kedalam bahasa Inggris.

Dilansir dari Hops.ID jaringan DepokToday.com, kisah tersebut dibagikan oleh salah satu akun TikTok @green.tea.24.

“Hai nama saya Samuel Shropshire, saya warga Amerika Serikat yang tinggal di Arab Saudi. Saya datang ke sini saat itu tidak tahu apapun tentang Islam dan Nabi Muhammad SAW,” kata Samuel mengawali ceritanya dikutip pada Kamis, 26 Mei 2022.

Awalnya, pria yang sempat jadi pastor di Amerika itu mengira Islam adalah agama yang identik dengan kekerasan.

“Saya mendengar tentang muslim sangat negatif. Di Amerika, channel berita yang bisa menaikkan ratingnya dengan berita tentang teroris, pengeboman, pembunuhan pertumpahan darah oleh umat muslim,” katanya.

Namun ternyata hal tersebut tidaklah benar. Pandangannya terhadap Islam berubah sejak ia diundang oleh sebuah perusahaan pada tanggal 11 November 2011 untuk memeriksa terjemahan Alquran dalam bahasa Inggris bagi masyarakat Amerika Serikat.

“Pekerjaan saya sederhana, memeriksa dan memastikan bahasa Inggris terjemahan Alquran yang baru. Apakah bisa dimengerti dengan mudah atau tidak,” jelasnya.

“Pekerjaan saya juga mengharuskan saya untuk membaca Alquran berulang-ulang. Bisa Anda bayangkan, saya tidak tahu tentang Islam sama sekali,” tuturnya.

Lantaran sering beriteraksi dengan ayat-ayat suci Alquran, terketuk lah hati Samuel bahwa apa yang ia baca berulang kali, banyak sekali menceritakan sejarah dan mukjizat Yesus atau Nabi Isa AS. Hal itu membuatnya takjub.

Dan pada suatu hari, saat suara adzan berkumandang, Samuel melihat aktivitas beribadah umat Muslim yang tidak dia pernah lihat sebelumnya di Amerika.

“Saya melihat sebuah masjid di seberang jalan raya. Saya melihat pria, wanita datang dan pergi ke masjid. Anak-anak bermain bola di halaman masjid. Saya melihatnya ini seperti gereja di Amerika Serikat,” tuturnya.

“Ada seorang muadzin bernama Syafiq Zubair yang memperbolehkan saya masuk masjid dan dia juga memeluk saya. Dan saya pun mengamati umat muslim yang berdiri, membungkuk, meletakkan kening di lantai dipimpin seorang imam,” tuturnya.

Karena diperbolehkan melihat umat Islam melakukan ibadah salat, Samuel pun mengamatinya selama tiga hari.

Samuel merasakan selama observasinya tersebut, dia merasakan kehadiran Tuhan di dalam hatinya.

Tidak perlu banyak pikir, Samuel pun langsung memutuskan menjadi mualaf dengan mengucapkan dua kalimat syahadat di Islamic Education Foundation.

Setelah menjadi Islam, Samuel meminta kepada Syafiq Zubair untuk mengajarkannya surat Al Fatihah selama tiga hari.

Meski Samuel sendiri sudah mengetahui surat Al Fatihah, tetapi dia tidak mengerti maksud dari surat tersebut.

Ia juga membandingkan surat Al Fatihah dengan apa yang ia pahami di Kristen bahwa tidak ada inkosisten terhadap keduanya. Tak hanya itu, dia juga tersentuh dengan umat muslim di Arab Saudi yang terbuka dan ramah kepadanya.***

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *