Menghitung Segala Kekuatan Menjelang Pilpres 2024

Menjelang Pilpres 2024
SBY dan JK bertemu di cikeas
banner 400x400

“Bu Mega masih mengendalikan penuh PDI-P. Jokowi punya kekuasaan besar sebagai presiden dan relawan yang solid. Surya Paloh punya NasDem, konglomerasi media, dan jaringan pengusaha yang kuat,” ujar dia.

Di sisi lain, ia belum terlalu yakin JK bakal mampu bicara banyak, seperti saat sukses memenangkan Anies-Sandi dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Alasannya, menurut Zaki, kekuatan JK saat ini berbeda jauh seperti 10 tahun lalu, ketika masih menjabat wakil presiden.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Dia tidak lagi memiliki kendaraan politik yang jelas. Dulu punya Golkar. Pengaruh di ormas-ormas Islam juga tidak sekuat dulu,” tuturnya.

“Pak JK masih punya kaki dan jaringan Dewan Masjid (Indonesia) dan Palang Merah Indonesia (PMI), tapi kan peran dan pengaruhnya terbatas.”

Sedangkan SBY, kata Zaki, punya Partai Demokrat yang elektabilitasnya makin naik. Lalu, Prabowo punya modal yang kuat karena punya Partai Gerindra dan jabatannya sebagai Menteri Pertahanan.

“Tapi menurut saya tidak sekuat dulu pengaruhnya. Di basis massa Islam, dukungan ke Prabowo merosot,” tutur Zaki.

Pamor JK yang jauh menurun, menurut Zaki, memerlukan modal lebih besar agar bisa bermanuver hingga 2024. Atau paling tidak mencari pasangan untuk Anies, yang bisa mendongkrak suara memenangi pilpres.

“Sayangnya, ia (JK) tidak menyiapkan regenerasi, terlalu sibuk bermanuver sendiri,” katanya.

“Walhasil, seiring dengan usianya yang makin menua, apalagi sudah tidak ada di pemerintahan, pengaruhnya juga makin merosot.”

King maker lainnya, menurut Zaki, lebih potensial memenangkan pasangan yang diusung. Sebab, lebih kuat dari sisi modal dan posisi politik.

“Mega bakal menjadi aktor sentral bagi pemenangan Prabowo-Puan. Mulai ada sinyal PKB akan bergabung di dalamnya,” ujarnya.

“Pak Jokowi semakin jelas berada di belakang mobilisasi politik Ganjar Pranowo. Relawan Jokowi se-Indonesia berperan penting dalam deklarasi-deklarasi. Sementara Paloh menjadi penggerak bagi jalan Anies di 2024.”

Zaki melihat, kemungkinan besar kubu JK dan SBY bakal bergabung satu paket dengan Surya Paloh untuk mengusung Anies. Pasalnya, ia menilai, JK dan SBY tak cukup kuat bila mengusung calon, tanpa sokongan figur pemodal seperti Paloh.

“Hanya saja, dia (Surya Paloh) tidak punya kredensial Islam, padahal yang akan diusung Anies identik kepemimpinan Islam,” ujar Zaki.

Masalahnya, Zaki memandang, kolaborasi antara JK dan SBY belum mencapai titik temu. Karena SBY masih berambisi mengusung AHY sebagai cawapres.

“Kolaborasi mereka masih setengah matang,” ucap Zaki.