Hikmah Pagi : Pengadilan Akhirat Tak akan Ada Kecurangan

doa

 

Hajinews.id – Alquran menegaskan bahwa di pengadilan akhirat saat amal baik dan buruk ditimbang, Allah SWT akan menilainya dengan sangat adil sehingga tidak ada yang dirugikan dalam pengadilan akhirat.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Artinya amal baik sekecil apapun akan dibalas kebaikan dan amal buruk sekecil apapun akan mendapat balasannya. Hal ini diterangkan dalam surat Al Anbiya ayat 47.

وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيْنَ

“Kami akan meletakkan timbangan (amal) yang tepat pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun dirugikan walaupun sedikit. Sekalipun (amal itu) hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS Al Anbiya ayat 47)

Menurut Tafsir Kementerian Agama, dengan tegas Allah SWT menyatakan pada ayat ini, dala

m menilai perbuatan hamba-Nya kelak di hari kiamat, Allah SWT akan menegakkan neraca keadilan yang benar-benar adil. Sehingga tidak seorang pun akan dirugikan dalam penilaian itu.

Maksudnya penilaian itu akan dilakukan setepat-tepatnya, sehingga tidak akan ada seorang hamba yang amal kebaikannya akan dikurangi sedikit pun, sehingga menyebabkan pahalanya dikurangi dari yang semestinya dia terima.

Sebaliknya tidak seorang pun di antara mereka yang kejahatannya dilebih-lebihkan, sehingga menyebabkan dia mendapat azab yang lebih berat daripada yang semestinya, walaupun Allah SWT kuasa berbuat demikian.

Adapun memberikan pahala yang berlipat ganda dari jumlah kebaikannya atau menimpakan azab yang lebih ringan dari kejahatannya adalah terserah kepada kehendak Allah SWT, dan Allah SWT adalah Mahapengasih dan Mahapenyayang.

Dalam keadilan Allah SWT, dijelaskan bahwa semua kebajikan manusia, betapapun kecilnya niscaya dibalas-Nya dengan pahala, dan semua kejahatannya betapapun kecilnya niscaya dibalas-Nya dengan azab atau siksa-Nya. Sehubungan dengan ini, Allah SWT berfirman dalam ayat yang lain:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS Al Zalzalah ayat 7-8).

Kemampuan teknologi saat ini telah mampu mencatat segala peristiwa dengan teliti dan menyimpan dalam waktu yang lama, apalagi kemampuan Allah SWT.

Pada akhir ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa cukuplah Dia sebagai saksi pembuat perhitungan yang paling adil.

Ini merupakan jaminan bahwa penilaian yang akan dilakukan terhadap segala perbuatan hamba-Nya akan dilakukan-Nya kelak di hari perhitungan dengan penilaian yang seadil-adilnya, sehingga tidak seorang pun hamba yang dirugikan atau dianiaya ketika menerima pahala dari kebaikannya atau menerima azab dari kejahatan yang telah dilakukannya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *