Kisah Abu Nawas Kehilangan Kecerdikannya di Depan Tukang Jagal, Malah Raja yang Dijadikan Tumbal

Abu Nawas Kehilangan Kecerdikannya
Kisah Abu Nawas Kehilangan Kecerdikannya di Depan Tukang Jagal
banner 400x400

Terpaksa dia menahan lapar semalaman tak tidur.

Esok harinya badui itu datang lagi.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Bersiaplah sebentar lagi kau akan mati.”

Abu Nawas berkata,” Tubuhku ini kurus, walaupun kau sembelih kau tidak akan memperoleh daging yang banyak. Kalau kau setuju nanti sore akan kubawakan temanku yang bertubuh gemuk. Dagingnya bisa kalian makan selama lima hari.”

“Benarkah?”

“Aku tidak pernah bohong!”

Akhirnya orang badui itu mempercayai dan melepaskan Abu Nawas.

Abu Nawas langsung pergi ke istana menghadap raja.

Setelah berbasa-basi maka Baginda bertanya kepada Abu Nawas.

“Ada apa Abu Nawas? Kau datang tanpa kupanggil?”

“Ampun Tuanku, hamba barus saja pulang dari suatu
desa yang aneh.”

“Desa aneh, apa keanehannya?”

“Di desa tersebut ada orang menjual bubur haris yang khas dan sangat lezat. Di samping itu hawa di desa itu benar- benar sejuk dan segar.”

“Aku ingin berkunjung ke desa itu. Pengawal! Siapkan pasukan!”

“Ampun Tuanku, jangan membawa-bawa pengawal. Tuanku harus menyamar jadi orang biasa.”

“Tapi ini demi keselamatanku sebagai seorang raja
“Ampun Tuanku, jika bawa-bawa tentara maka orang sedesa akan ketakukan dan Tuanku takkan dapat melihat orang menjual bubur khas itu.”

“Baiklah, kapan kita berangkat?”

“Sekarang juga Tuanku, supaya nanti sore kita sudah datang di perkampungan itu.”

Demikianlah, Baginda dengan menyamar sebagai seorang biasa mengikuti Abu Nawas ke perkampungan orang-orang badui kanibal.

Abu Nawas mengajak Baginda masuk ke rumah besar tempat orang-orang makan bubur. Di sana mereka membeli bubur.

Baginda memakan bubur itu dengan lahapnya.

“Betul katamu, bubur ini memang lezat!” kata Baginda setelah makan.” Kenapa buburmu tidak kau makan Abu Nawas.”

“Hamba masih kenyang,” kata Abu Nawas sambil melirik dan berkedip ke arah penjual bubur.

Setelah makan, Baginda diajak ke tempat pohon rindang yang hawanya sejuk, tempat Abu Nawas tertidur.

“Betul juga katamu, di sini hawanya memang sejuk dan segar ….. ahhhhh aku kok mengantuk sekali.” kata Baginda.

“Tunggu Tuanku, jangan tidur dulu….hamba pamit mau buang ari kecil di semak belukar sana.”

“Baik, pergilah Abu Nawas!”

Baru saja Abu Nawas melangkah pergi, Baginda sudah tertidur, tapi ia segera terbangun lagi ketika mendengar suara bentakan keras.

“Hai orang gendut! Cepat bangun ! Atau kau kami sembelih di tempat ini!” ternyata badui penjual bubur sudah berada di belakang Baginda dan menghunus pedang di arahkan ke leher Baginda.

“Apa-apaan ini!” protes Baginda. “Jangan banyak cakap! Cepat jalan !”

Baginda mengikuti perintah orang badui itu dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *