Kisah Abu Nawas Kehilangan Kecerdikannya di Depan Tukang Jagal, Malah Raja yang Dijadikan Tumbal

Abu Nawas Kehilangan Kecerdikannya
Kisah Abu Nawas Kehilangan Kecerdikannya di Depan Tukang Jagal
banner 400x400

“Mengapa aku di penjara?”

“Besok kau akan kami sembelih, dagingmu kami campur dengan tepung gandum dan jadilah bubur haris yang terkenal lezat. Hahahahaha !”

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Astaga jadi yang kumakan tadi…?”

“Betul kau telah memakan bubur kami, bubur manusia.” Mendengar itu, baginda mau muntah tapi tak bisa.

Akhirnya, Badui meminta raja tidur dan berdoa karena akan disembelih besok.

“Berapa penghasilanmu sehari dari menjual bubur itu?” tanya baginda

“Lima puluh dirham!”

“Aku bisa memberimu lima ratus dirham hanya dengan menjual topi.”

“Sekarang berikan aku bahan kain untuk membuat topi. Besok pagi boleh kail coba menjual topi buatanku itu ke pasar. Hasilnya boleh kau miliki semua !”

Badui itu ragu, ia berbalik melangkah pergi. Tak lama kemudian kembali lagi dengan bahan-bahan untuk membuat topi.

Esok paginya Baginda menyerahkan sebuah topi yang bagus kepada si badui. Baginda berpesan,” Juallah topi ini kepada menteri Farhan di istana Baghdad.”

Badui itu menuruti saran Baginda.

Menteri Farhan terkejut saat melihat seorang badui datang menemuinya.

“Mau apa kau?” tanya Farhan.

“Menjual topi ini…”

la mencoba memeriksanya dan alangkah terkejutnya ketika melihat hiasan berupa huruf-huruf yang maknanya adalah surat dari Baginda yang ditujukan kepada dirinya.

“Berapa harga topi ini?”

“Lima ratus dirham tak boleh kurang!” “Baik aku beli !”
Badui itu langsung pulang dengan wajah ceria.

Ia ia tak tahu jika Farhan telah mengutus seorang prajurit untuk mengikuti langkahnya.

Siangnya prajurit itu datang lagi ke istana dengan melaporkan lokasi perkampungan si penjual bubur.

Farhan cepat bertindak sesuai pesan di surat Baginda. Seribu orang tentara bersenjata lengkap dibawa ke perkampungan. Semua orang badui di kampung itu ditangkapi sementara Baginda berhasil diselamatkan.

“Untung kau bertindak cepat, terlambat sedikit saja aku sudah jadi bubur!” kata Baginda kepada Farhan.

“Semua ini gara-gara Abu Nawas!” kata Farhan.

“Benar! Tapi juga salahmu! Kau tak pernah memeriksa perkampungan ini bahwa penghuninya adalah orang-orang kanibal!”

“Bagaimanapun Abu Nawas harus dihukum!” “Ya, itu pasti!”

“Hukuman mati!” sahut Farhan.

“Hukuman mati? Ya, kita coba apakah dia bisa meloloskan diri?” sahut Baginda. ***