Kisah Abu Nawas: Siapa Sebenarnya Si Pencuri? Bingung! Inilah Akal Cerdiknya

Kisah Abu Nawas: Siapa Sebenarnya Si Pencuri?
Kisah Abu Nawas: Siapa Sebenarnya Si Pencuri?
banner 400x400

Hajinews.id Dikisahkan ada saudagar kaya, dia mempunyai toko yang besar dan mempunyai karyawan yang banyak.

Suatu hari tokonya disatroni pencuri, semua barangnya ludes tak tersisa lalu si pencuri melarikan diri.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Atas peristiwa itu, saudagar kaya menangis sejadi-jadinya. Kemudian merenung di depan tokonya, bagaimana caranya agar si pencuri tertangkap.

Sedangkan si pencuri menjadi kaya raya, dia bersenang-senang dengan bebas dan menginvestasikan harta curiannya tersebut.

Dikutip dari kanal YouTube HUMOR SUFI OFFICIAL, berikut kelanjutannya:

Sementara sang saudagar sedih atas raibnya harta kekayaan yang dimilikinya.

Dia menyebarkan mata-mata untuk mengintai si pencuri namun tidak ada satupun yang berhasil menemukan jejaknya.

Akhirnya si saudagar berencana mencarinya sendiri, dengan menyamar sebagai pengemis dia berjalan mengelilingi kampung.

Pakaiannya yang kotor dan lusuh membuat orang-orang kampung tak mengenalnya.

Setelah beberapa bulan ia berpindah-pindah dari satu kampung ke kampung lain, tapi belum menemukan si pencuri.

Ketika akan kembali ke kampung halaman, dia berpapasan dengan rombongan pedagang yang datang dari jauh.

Ia lalu mengamati mereka dengan seksama, dan melihat seseorang menggunakan jubah mewah miliknya.

“Bukankah itu jubah milikku, dia pasti pencurinya.” Pikir sang saudagar. “Hai pencuri busuk, kau pasti tidak akan lolos dariku, kau telah merampok semua hartaku.” Kata saudagar tersebut.

Si pencuri tak kalah gertak, ia berpura-pura tak terima atas perlakuan saudagar tersebut.

“Mana ada pengemis punya harta banyak, lihatlah pakaianmu kotor dan bau. Oooh iya aku ingat kamu yang dulu pernah bekerja padaku tapi aku pecat karena kerjamu tak becus.”

“Jadi begini cara kamu membalasnya, mencoba mempermalukan aku di hadapan banyak orang. Masih untung kamu ku pecat harusnya aku memenjarakanmu karena kamu pernah kedapatan mencuri barangku.” Kata si pencuri berpura-pura.

“Apa mencuri hartamu? Kamu yang mencuri hartaku enak saja kamu membalikkan fakta.” Balas si saudagar.

“Aku tidak akan membiarkanmu lolos, ayo ikut bersamaku menghadap tuan hakim, kau akan mendapatkan balasannya.” Lanjut saudagar tersebut.

“Ayo saya tidak takut, hakim pasti lebih tau mana pencuri yang sebenarnya.” Timpal si pencuri.

Maka mereka berdua pergi menghadap tuan hakim dan keduanya menceritakan apa yang terjadi.

Si pencuri mengaku bahwa dia saudagar dan menuduh si saudagar pernah mencuri hartanya, sedangkan si saudagar pernah mengatakan bahwa semua hartanya telah dicuri olehnya.

Hakim pun menjadi bingung dan tidak tau siapa diantara mereka yang benar.

“Bila melihat penampilan kalian berdua, aku lebih mempercayaimu.” Kata tuan Hakim menunjuk si pencuri.

“Mana ada saudagar kaya berpakaian lusuh dan jadi pengemis.” Lanjut tuan Hakim sambil menunjuk si saudagar.

“Benar tuan Hakim mana ada saudagar berpakaian lusuh.” Timpal si pencuri.

“Tenang dulu, aku tidak akan gegabah mengambil keputusan namun aku juga tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah ini.” Kata tuan hakim.

Ketika tuan Hakim kebingungan, terlintas di benaknya sosok Abu Nawas. “Baiklah saudara-saudara, untuk menyelesaikan masalah ini hanya ada satu solusinya dan nanti pasti akan ketahuan siapa diantara kalian yang berbohong.” Tutur tuan Hakim.

“Waduh bahaya ini, jangan sampai aku ketahuan. Pokoknya kalo Abu Nawas nyuruh apa saja aku pasti akan menurutinya.” Pikir si pencuri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *