Pencarian Mobil Listrik di Google Tren Melesat 300 Persen

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri peresmian klub mobil listrik Tesla di Jakarta (12/12/2019). (Foto:Tempo)
banner 400x400

 

Hajinews.id – Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Google mengungkap bahwa pencarian terkait kendaraan listrik naik 300%. Kenaikan berlangsung selama periode satu tahun dari 2020 sampai 2021.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Google menyebut Google Search dan YouTube menjadi platform andalan untuk mereka yang tertarik dengan mobil listrik. Tercatat pencarian kendaraan hibrida naik 53% dan mobil listrik naik 60% di YouTube.

“Kita dapat melihat bahwa orang Indonesia ingin tahu tentang kendaraan listrik, juga melihat keinginan yang lebih besar untuk membelinya,” Karlina Ayuningtyas, Industry Analyst, Google Indonesia.

Jika dilihat dengan seksama, data internal Google mengatakan volume penelusuran untuk kendaraan listrik di Google 30% lebih tinggi daripada penelusuran untuk “SUV” dan “hatchback” setahun belakangan.

Selama periode yang sama, penelusuran untuk “motor listrik” di YouTube juga naik 85%. Secara umum, penelusuran terkait otomotif di Google naik 20% selama periode yang sama.

Penelusuran di YouTube untuk kreator konten yang berspesialisasi dalam konten otomotif naik 16%. Dan penelusuran untuk “dealer terdekat” naik 43% selama periode yang sama.

“Penelusuran untuk harga EV mencapai 35% dari penelusuran terkait EV secara keseluruhan, sementara 29% dari penelusuran terkait hybrid adalah penelusuran untuk informasi harga,” tambah Karlina.

“Ini menunjukkan peluang besar bagi merek yang mencoba untuk merebut generasi konsumen yang baru ini, yang 90% di antaranya mencari informasi tentang kendaraan listrik secara online,” tuturnya.

Lebih lanjut, Karlina menyebut kenaikan ini tidak lepas dari momen penting seperti GIIAS. Banyak Orang Indonesia ingin melihat konten tentang pameran otomotif ini.

Google dan YouTube merupakan sumber utama berita dan informasi tentang GIIAS, dengan 61% responden survei pada bulan Juli 2022 mengatakan bahwa mereka menggunakan kedua platform tersebut, diikuti oleh media sosial, TV/radio, disusul oleh media cetak dan papan iklan.

“Jelas tidak semua orang bisa menghadiri GIIAS secara langsung dan ini dibuktikan oleh minat yang datang dari luar Jakarta. Banten, Sumatra Barat, Jambi, dan Jawa Barat menggunakan Google dan YouTube untuk mencari tahu tentang apa yang terjadi dan apa yang perlu mereka ketahui,” pungkasnya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *