BPI UIN Walisongo Adakan Penguatan Kompetensi Konselor

BPI UIN Walisongo Adakan Penguatan Kompetensi Konselor
FOTO BERSAMA: Tim Pengadian Kepada Masyarakat (PKM) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo Semarang foto bersama denga peserta pelatihan penguatan konseling skill di Rumah Konseling Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Mijen, Ngalian, kemarin.

SEMARANG, Hajinews.id – Jurusan  Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat di Rumah Konseling Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Mijen, Kota Semarang, kemarin.  Ketua Jurusan BPI Dr Ema Hidayanti MSi menjelaskan, tema kegiatan yaitu “Penguatan Kompetensi Konselor Sebaya melalui Counseling Skill’’.

‘’Kegiatan ini merupakan tindak lanjut pengabdian dosen BPI tahun sebelumnya,’’ kata Ema. Menurutnya, pengabdian itu akan terus berkesinambungan dari pembentukan rumah konseling, penguatan keterampilan konseling bagi pengurusnya, sehingga untuk ke depannya akan menjadi “pilot project” bagi pondok pesantren-pondok pesantren lain  yang ada di sekitar kampus.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Sementara itu, pengasuh pondok pesantren Fadhlul Fadhlan Dr KH Fadlolan Musyafa’ Lc MA mengapresiasi dan mendampingi pelaksanaan pengabdian dosen BPI tahun  2022 dengan penguatan kompetensi konselor sebaya itu.

Menurutnya, Konselor Sebaya sangat penting bagi para santri, karena setiap santri pasti memiliki permasalahan. ‘’Karena itu kita harus menerapkan konseling skill, dimana nantinya setiap santri bisa membantu temannya dalam menyelesaikan permasalahan sebaya,’’ kata Kiai alumni Universitas Al-Azhar, Mesir itu. Lebih lanjut Kiai Fadlolan mengatakan, konselor  sebaya sangat dibutuhkan di era santri saat ini.

‘’Menjadi santri untuk mengatasi permasalahan tidak bisa langsung dengan pengasuhnya. Bahkan santri tidak berani untuk berbicara dengan pengasuh pondok, takdzim sangat ditekankan pada setiap santri. Konseling sebaya ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan yang muncul pada santri,’’ katanya.

Pengabdian dosen yang diketuai Maryatul Kibtyah itu diikuti para santri putra dan santri putri yang memenuhi syarat sebagai konselor sebanyak 50 orang untuk dilatih selama dua hari dengan menghadirkan nara sumber Ade Sucipto Ssos MPd bersama tim pengabdian yang lain Komaruddin MAg, Ayu Faiza Algifahmy MPd  dan Ade Vina.

Maryatul Kibtyah menjelaskan, materi yang dikemas dengan teori langsung dipraktikkan kemudian dievaluasi bersama peserta dengan ditayangkan video sebelumnya, sehingga mereka asyik menikmati pelatihan konselor sebaya tersebut.

“Acara ini sangat bermanfaat di ranah santri, karena santri sangat membutuhkan Konseling sebaya. Apalagi dalam pondok, dengan keadaan bersama-sama, pasti ada problematika yang terjadi setiap santrinya, dan terkadang kita sendiri bingung ketika teman kita sendiri curhat kepada kita, untuk solusi yang baik seperti apa, dalam menangani masalah tersebut,’’ kata Asfiah salah satu peserta santri yang mengikuti pelatihan tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *