Tiada Sehelai Daunpun Yang Jatuh, Kecuali Allah Mengetahuinya

Tiada Sehelai Daunpun Yang Jatuh
Tiada Sehelai Daunpun Yang Jatuh

Hajinews.id – Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz) (QS Al An’am : 59).

Al Alim adalah salah satu dari Asmaul Husna. Arti Al Alim adalah Yang Maha Mengetahui. Arti Al Alim ini menjelaskan bahwa Allah SWT adalah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang adalah di alam semesta ini, baik sebelum atau pun sesudahnya, yang ghoib maupun yang nyata, yang jauh maupun yang dekat, yang kecil maupun yang besar dan yang tersembunyi maupun yang terlihat.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Contoh perilaku seseorang yang meyakini bahwa Allah maha mengetahui adalah selalu mengerjakan amal kebaikan dan menjauhi kejahatan baik itu di lihat oleh orang lain atau tidak dilihat oleh orang lain.

Karena ia yakin bahwa Allah mengetahui apapun yang manusia lakukan dimanapun manusia berada dan kapanpun manusia melakukan kebaikan. Sehingga tidak ada yang dapat disembunyikan dari Allah, meski bersitan suara hati sekalipun.

Andaikan seorang siswa yang sedang melaksanakan ujian tengah semester, sementara gurunya berdiri persis di sampingnya, apakah siswa itu akan melakukan kecurangan dengan menyontek misalnya ?. Tentu saja tidak. Jika ada seorang karyawan yang bekerja, sementara mandornya mengawasi secara langsung, tentu saja karyawan itu akan bekerja giat.

Siswa yang melakukan kecurangan saat ujian merasa bahwa guru pengawas tidak melihat dirinya. Karyawan yang bermalas-malasan bekerja, mungkin karena tidak merasa diawasi oleh mandornya. Padahal bagi seorang yang beriman, yakin seyakin yakinnya bahwa Allah mengawasi setiap detiknya.

Ada suatu kisah teladan yang patut kita jadikan pembelajaran. Dikisahkan Umar bin Khattab yang dikenal sebagai khalifah yang sangat peduli urusan rakyanyat. Dia adalah seorang pemimpin yang tegas dan merakyat. Tidak hanya itu, Umar juga suka menolong rakyatnya dengan tangan dan tenaganya sendiri.

Dikisahkan pada suatu hari, Umar bin Khattab melakukan perjalanan seorang diri ke luar kota. Dia ingin melihat langsung kondisi rakyat yang dipimpinnya. Umar pun sampai di padang rumput. Dia melihat ada seorang anak yang sedang mengembala kambing-kambingnya. Umar sangat tertarik dengan kambing-kambing yang digembalakan anak itu. Dia pun menghampiri sang pengembala.

Umar berkata, “Wahai pengembala, banyak sekali kambing-kambingmu. Bersediakah kamu menjual seekor kambingmu itu kepadaku?”. “Maaf tuan, kambing-kambing ini bukan milikku. Aku hanya pengembala yang bekerja menerima upah saja. Kambing-kambing yang banyak ini adalah milik tuanku,” jawab pengembala itu.

Umar pun terus membujuk pengembala itu untuk menjual kambing-kambing yang digembalakannya. Dia pun berkata, “Wahai pengembala, majikanmu tidak akan tahu jika kamu menjualnya kepadaku seekor saja. Karena tidak ada orang yang tahu jika kamu menjual seekor kambing milik majikanmu kepadaku.”

Si pengembala menatap wajah Umar. Dia pun berkata, “Wahai tuan, engkau benar tidak ada satu pun orang yang tahu jika aku menjual seekor kambing milik majikanku. Tapi, di mana Allah, tuan? Dia selalu melihat apa yang diperbuat oleh makhluk-Nya.”

Kisah luar biasa yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi setiap diri kita, bahwa sesungguhnya Allah Maha Tahu dan Maha Melihat setiap perbuatan manusia sekecil apapun. Jika dedaunan yang terjatuh saja Allah mengetahui, jumlah butiran pasir di pantaipun mengetahui, apalagi perbuatan manusia. (UAS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *