Menebar Kebahagiaan, Bukan Merusaknya

Menebar Kebahagiaan
Menebar Kebahagiaan
banner 400x400

Oleh: Didi Junaedi, Dosen Ilmu Al-Quran & Ilmu Tafsir IAIN Syeh Nurjati Cirebon dan Penulis Produktif dari SPK (Sahabat Pena Kita)

Hajinews.idSuatu ketika, Nabi Saw. pernah ditanya oleh seseorang, “Siapakah orang yang paling dicintai Allah?” Beliau bersabda, “Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah adalah memasukkan rasa bahagia ke dalam hati orang Mukmin (yaitu dengan cara): melepaskan bebannya, membayarkan utangnya dan menghilangkan rasa laparnya.” (HR. Ath-Thabrani)

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Rangkaian hadis tersebut, jika diambil intinya adalah bahwa amal yang paling dicintai Allah adalah menghadirkan serta menebarkan rasa bahagia kepada sesama.

Ya, menebarkan Kebahagiaan adalah amalan mulia. Di tengah kondisi masyarakat yang gamang, mudah tersulut emosinya karena hal-hal sepele, lekas tersinggung karena suatu ucapan atau tindakan tertentu, maka kehadiran manusia-manusia yang mampu menentramkan batin, menenangkan jiwa, serta mendamaikan hati adalah sebuah anugerah.

Betapa bahagianya kehidupan orang-orang yang gemar menebar kebahagiaan terhadap sesama. Mereka akan selalu diliputi oleh kebaikan dan keberkahan, karena Allah sangat mencintai mereka. Allah sangat bangga dengan perilaku hamba-hamba-Nya yang penuh cinta dan kasih sayang terhadap sesamanya.

Ironisnya, dalam kehidupan sehari-hari kita lebih sering menjumpai orang-orang yang alih-alih menebar kebahagiaan, tetapi justru merusak bahkan menghancurkannya. Mereka ini adalah orang-orang yang di dalam hatinya terdapat beragam penyakit. Bukan penyakit fisik, tetapi penyakit non-fisik (batin).

Adapun beberapa penyakit hati yang biasa menghinggapi diri setiap manusia antara lain: sombong (takabbur), iri dan dengki (hasad), riya, buruk sangka (su’uzhan), dendam, bakhil, dan lain-lain.

Kesombongan adalah penyakit hati paling laten. Iblis adalah tokoh utamanya. Ciri dari kesombongan adalah ‘merasa lebih baik dari yang lain’. Orang-orang sombong merasa dirinya lebih baik dari orang lain dalam segala hal; kekayaan, ilmu, kedudukan, nasab, dan lain sebagainya. Orang-orang sombong tidak pernah mau mengakui kebaikan dan kesuksesan orang lain. Mereka, alih-alih menebar kebaikan dan kebahagiaan, justru merusak dan menghancurkannya.

Iri dan dengki (hasad) adalah penyakit hati yang tidak kalah membahayakan. Penyakit ini bisa merusak dan menghancurkan kebahagiaan, baik pada diri sendiri maupun pada orang lain. Orang yang memiliki rasa iri dan dengki tidak pernah senang melihat orang lain bahagia. Tetapi justru senang ketika melihat orang lain menderita. Pengertian sederhana dari penyakit hati yang satu ini adalah: “Susah melihat orang senang, senang melihat orang susah.”

Penyakit hati selanjutnya yang akan merusak diri dan amal kita adalah riya’. Riya’ biasa diartikan dengan ‘ingin dilihat’. Berasal dari kata ra’a (melihat). Maka riya’ adalah sikap selalu ingin dilihat dan diperhatikan oleh orang lain, khususnya dalam hal ibadah. Sikap riya’ ini akan menghilangkan kebaikan serta pahala dari amal ibadah yang kita lakukan. Karena, kita lebih memilih pujian dan sanjungan dari manusia ketika beribadah daripada memilihi pujian dari Allah. Sikap ini seringkali tidak kita sadari. Meskipun ada juga yang secara sadar melakukannya.

Buruk sangka (su’uzhan) adalah salah satu penyakit hati yang tidak kalah bahayanya. Ia akan menghancurkan dan membinasakan kebahagiaan. Orang yang selalu berburuk sangka kepada orang lain, apalagi kepada Allah tidak akan pernah bahagia hidupnya. Orang yang selalu diliputi sikap buruk sangka ini tidak pernah mengakui kebaikan orang lain. Apa pun yang dilakukan orang lain selalu dianggap salah dan buruk di matanya. Sebaliknya, dia merasa apa yang dilakukannya adalah yang terbaik. Sikap ini jika dibiarkan berlarut-larut akan menghancurkan kehidupannya sendiri, dan tidak menutup kemungkinan juga menghancurkan kehidupan orang lain.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *