Hajinews.id- Saat manusia meninggal dunia, terputuslah semua urusan. Mulai dari harta, jabatan hingga segala urusan duniawi tak akan dibawa mati. Namun, terdapat tiga perkara yang tidak akan terputus dan menjadi jariyah sampai akhirat nanti.
Dalam riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang salih.” (HR Muslim nomor 1631)
Ustadz Dhanu mengatakan tiga perkara yang tidak akan putus setelah meninggal dunia yaitu di antaranya sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak salih.
1. Sedekah jariyah
Sedekah jariyah ini, kata Ustadz Dhanu, memang sedekah yang keluarkan ketika masih hidup, diberikan kepada siapa pun yang membutuhkan dan dengan catatan niatnya Lillahi ta’ala.
“Jadi sedekah itu jangan kita niatkan cari untung di dunia,” katanya, dikutip dari kanal YouTube MNCTV Official, Rabu (8/6/2022).
2. Ilmu yang bermanfaat
Menurut Ustadz Dhanu, ilmu yang bermanfaat tidak hanya untuk kepentingan duniawi, akan tetapi dapat menyelamatkan manusia hingga akhirat nanti.
“Bahwasannya apa yang kita kerjakan di dunia itu satu, yaitu Lillahi ta’ala, diawali dengan Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah,” tuturnya.
3. Doa anak salih
Selanjutnya adalah anak salih yang senantiasa mendoakan kedua orangtuanya. Ternyata doa tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi yang didoakan, tapi juga mengalir kepada yang mendoakan.
Anak yang dimaksud merupakan yang dilahirkan, dibesarkan oleh kelurga yang juga salih. Mendidik anak tersebut agar menjadi pribadi yang lebih baik.
